Omzet Satu Hari untuk Donasi

Omzet Satu Hari untuk Donasi

CIREBON - Seperti tahun-tahun sebelumnya, Waroeng Grup rutin menjalankan program sedekah nasional setiap 27 April. Tahun ini istimewa bagi Cirebon, sebab salah satu outlet naungan Waroeng Grup yakni Waroeng Steak and Shake hadir dan perdana mengikuti sedekah nasional. “Konsepnya kami sebagai fasilitator untuk pengunjung dan siapa saja yang ingin bersedekah,” ucap Budi Manager Outlet Waroeng Steak and Shake Cirebon. Setahun sekali, katanya, saat Sedekah nasional Waroeng Grup akan menyerahkan semua omzet (bukan keuntungan) pada yang lebih membutuhkan, bisa berupa uang donasi atau keperluan lain. Singkatnya konsumen yang makan dan pesan menu apa saja di 27 April berapapun jumlahnya sudah merupakan sedekah. Jika dalam transaksi ada kembalian pihaknya akan menawarkan apakah bersedia disumbangkan atau tidak. “Kapan lagi kita bisa makan kenyang sekaligus bersedekah. Kebetulan tahun ini kami kerjasama untuk menampung buku dan alat tulis layak pakai yang akan diserahkan untuk anak di pedalaman,” kata Budi. Tak hanya mengajak pengunjung, Budi menuturkan, tim Waroeng Steak and Shake Cirebon juga langsung turun ke jalan di sekitar alun-alun Kejaksan untuk mengajak masyarakat dalam gelaran sedekah nasional. “Makin banyak yang datang dan ikut menyumbang maka omzet yang didapat lebih banyak, itu artinya makin besar pula jumlah donasi yang diserahkan,” tutur dia. Dijelaskannya, Waroeng Grup memang berbasis spiritual company. Tak aneh jika selain menjalankan bisnis Waroeng Grup juga aktif ikut kegiatan religi, selain sedekah nasional beberapa waktu lalu saat memperingati hari air sedunia Waroeng Grup turut mengkampanyekan hemat air dengan berwudhu yang benar dan tertib. Belum lagi setiap minggu warga sekitar diundang mengikuti pengajian. “Jadi selain mencari keuntungan dunia dengan omzet dari penjualan sekaligus mencari keuntungan akherat, semoga berkah untuk semuanya,” jelasnya. Budi menambahkan, konsumen juga masih ada waktu yang ingin ikut program 1.000 Buku Untuk Anak Pedalaman, sebab masih akan berlangsung hingga 29 April 2015. Sisihkan buku atau alat tulis bekas yang masih layak pakai untuk diserahkan bagi anak sekolah di pedalaman. “Nantinya buku dan alat tulis yang terkumpul akan diserahkan melalui Komunitas 1.000 Guru Travelling and Teaching,” imbuhnya. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: