Peringatan May Day tanpa Unjuk Rasa

Peringatan May Day tanpa Unjuk Rasa

MAJALENGKA - Suasana peringatan hari buruh internasional di wilayah Majalengka sesuai prediksi sebelumnya, tidak ada keramaian dan relatif sepi dari aktivitas unjuk rasa seperti yang terjadi di kota besar lainnya. Entah karena hal ini disebabkan dua tahun terakhir ini 1 Mei dijadikan hari libur nasional, atau elemen organisasi pergerakan buruh di Majalengka telah bersepakat tidak mengisi may day dengan aksi unjuk rasa. Momen yang identik dengan sebutan may day sepanjang Jumat kemarin (1/5), di pabrik-pabrik besar yang mempekerjakan banyak karyawan, memang diliburkan seiring dengan tanggal merah hari libur nasional. Namun petugas dari aparatur pemerintahan, TNI dan polisi tetap memantau situasi di pabrik-pabrik. Di beberapa pabrik bahkan menyediakan kegiatan untuk menyibukkan para pekerjanya untuk tidak larut dalam euforia may day melalui aksi unjuk rasa. Dengan cara menggelar kegiatan turnamen olahraga dan lomba-lomba bagi para pekerjanya, menyediakan ruang dialog antara pihak manajemen dan owner perusahaan dengan para pekerja, serta ada yang menggelar doa bersama sekaligus makan bersama. Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinsosna­kertrans Nunung Nurlaela menjelaskan, kesepahaman dengan sejumlah organisasi serikat buruh dan manajemn perusahaan bahwa tidak ada unjuk rasa dalam perayaan may day bisa terwujud atas kerja sama dan komitmen semua pihak. “Alhamdulillah, artinya kita semua bisa saling menjaga komitmen untuk menjadikan momen may day kali ini tetap kondusif. Kami berikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat menciptakan suasana kondusif di peringatan may day ini,” kata Nunung. Meski demikian, pihaknya tetap waspada di sejumlah pabrik terutama yang berada di jalur jalan raya Cirebon-Bandung. Mengantisipasi kemungkinan provokasi dari orang luar yang melintas di jalan raya itu, untuk berunjuk rasa di kota besar lainnya seperti Bandung dan Jakarta. “Kita tetap waspada, justru yang dikhawatirkan kalau ada rombongan elemen buruh dari arah Cirebon atau Jawa Tengah yang hendak menuju Bandung, Karawang atau Jakarta melintas di depan pabrik, kemudian memprovokasi warga untuk mengajak ikut bergabung berunjuk rasa. Jangan sampai terpancing karena itu akan merugikan jam kerja yang terbuang,” paparnya. Kepala Seksi Hubungan Industrial Aan Andaya meyakini jika suasana nihil unjuk rasa pada momen may day di Kabupaten Majalengka karena semua elemen buruh dan perusahaan sudah bersepakat akan mengisi momen may day dengan kegiatan yang positif. Sepinya aksi unjuk rasa juga terasa di alun-alun Majalengka yang sepi pedagang di sekitar area pendopo, Jumat (1/5). Pedagang juga libur klarena ingin memperingati hari buruh. Rahmat salah satu pedagang mengungkapkan alasan liburnya berdagang adalah sebagai wujud untuk memperingati hari buruh nasional dengan berkumpul bersama keluarga. “Dalam peringatan hari buruh saya sengaja tidak berdagang, disamping merayakan juga ingin lebih dekat dengan keluarga” ungkapnya. Namun lain halnya dengan Subandi yang tetap berdagang disbanding berlibur dengan alasan untuk mencari tambahan. “Hari libur ini saya manfaatkan untuk cari tambahan, pasalnya setiap peringatan may day saya ngak tau kalau itu hari buruh. Yang saya tau kalu itu hari libur dan baisanya pengunjung lebih banyak kalau hari libur. Lumayan buat nambah penghasilan,” ujar Subandi. (azs/bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: