Tumpukan Sampah Ganggu Peserta Ujian

Tumpukan Sampah Ganggu Peserta Ujian

Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP sederajat siap dilaksanakan hari ini. Namun tampaknya ada pekerjaan yang belum selesai. Tepat di depan gedung SMPN 2 Losari terdapat tumpukan sampah yang menggunung dan bau menyengat. Keberadaan sampah tersebut sepertinya akan menggangu peserta UN. Kepala SMPN 2 Losari, Nurzaman mengatakan, pihaknya sudah memberitahukan pihak terkait untuk masalah sampah yang sudah menumpuk. “Kita sudah lakukan pemberitahuan kepada PSDAP (Pengolahan Sumber Daya Air dan Pertambangan) yang selaku pengelola saluran irigasi ini. Katanya sebentar lagi akan diangkut,” ujar Nurzaman kepada Radar, Minggu (3/5). Sementara itu, Kasie Kebersihan Dinas Cipta Karya Deddi Sudarman mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima aduan terkait tumpukan sampah di SMPN 2 Losari. Kalaupun ada, pihaknya akan melakukan tindakan. “Mungkin karena ada di saluran irgasi, wewenangnya ada di PSDAP. Makanya nanti besok (hari ini, red) saya akan cek langsung kelokasi, apakah ini wewenang kita atau PSDAP,” katanya. Kekhawatiran akan mengganggu pelaksanaan UN juga terjadi di SMPN 2 Pangenan. SMPN 2 Pangenan ini letak bangunannya terlalu rendah dan sangat dekat dengan Sungai Singaraja. Sehingga sekolah tersebut sering mengalami kebanjiran. Tak jarang, SMPN 2 Pangenan ini meliburkan para siswanya ketika banjir tiba. Untuk awal tahun 2015 saja, SMPN 2 Pangenan sudah beberapa kali meliburkan kegiatan belajar mengajar karena banjir. Kadisdik Kabupaten Cirebon Drs H Asdullah Anwar MM mengatakan, terkait masalah banjir SMPN 2 Pangenan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah. Di antaranya melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat. “Kita dengan pemerintah desa setempat akan mengajukan senderan tanggul sungai kepada BBWS CC, tentunya bukan hanya sekolah kita saja tetapi perumahan warga sekitar juga kan akan kena imbas tersebut. mudah-mudahan dalam waktu dekat senderan tanggul tersebut bisa direalisasikan,” terangnya. Kemungkinan terburuk pada waktu pelaksanaan UN banjir tiba, pihaknya akan memindahkan lokasi. Karena pelaksanaan UN juga tidak mungkin diundur. “Yang jelas UN tetap jalan dengan pindah lokasi, tapi mudah-mudahan enggak akan terjadi banjir lagi,” katanya. Ketika ditanya mengenai masalah tumpukan sampah di depan SMPN 2 Losari, pihaknya sudah memerintahkan kepalanya untuk berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan. Karena menurutnya, banyaknya tumpukan sampah di depan SMPN 2 Losari, akan mengganggu pelaksanaan UN. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: