Khawatirkan Sanksi FIFA
BANDUNG – Karut-marutnya persepakbolaan Indonesia yang berujung pada pemberhentian kompetisi akan membawa dampak besar terhadap para pelaku sepak bola di Indonesia. Untuk itu, bek Persib Bandung, Tony Sucipto menginginkan pihak yang berseteru, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi dan PSSI bisa duduk bersama untuk mencarikan solusi dari persoalan sepakbolaan di Indonesia saat ini. \"Pastinya mereka harus duduk bareng lagi dan cari gimana solusinya. Karena dua kubu itu yang lebih tahu,\" kata pemilik nomor punggung 6 itu, kemarin (5/5). Selain itu, Tony mengaku mengkhawatirkan keputusan FIFA. Menurutnya, banyak pihak yang dirugikan apabila FIFA sampai mengeluarkan sanksi kepada Indonesia. \"Sekarang khawatir keputusan dari FIFA, pemain juga nggak bisa apa-apa. Sepak bola kan mata pencaharian pemain dan sudah menjadi industri bisnis juga. Tapi yang paling kasihan nanti, sepak bola kelompok umur,\" tuturnya. Menurutnya, PSSI terlalu cepat mengeluarkan keputusan menghentikan kompetisi bergengsi di Tanah Air. Padahal, dari satu sisi, Menpora sudah memberikan izin memulai kompetisi tanggal 9 Mei. \"Padahal Menpora sudah kasih izin untuk memulai kompetisi lagi tanggal 9. PSSI terlalu cepat mengeluarkan keputusan itu,\" pungkasnya. Sementara itu, Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman masih berharap kompetisi musim 2015 masih bisa dilanjutkan. PSSI sebelumnya sudah memutuskan secara sepihak dengan mengakhiri kompetisi (Divisi Utama dan QNB League). Kebijakan tersebut diambil dengan alasan force majeur, terkait pembekuan PSSI oleh Menpora RI yang menyebabkan tidak adanya izin menggelar pertandingan dari pihak kepolisian. Djanur –sapaan Djadjang- mencermati pasca ditetapkannya status kompetisi Liga Indonesia 2015, beberapa pihak juga mencoba untuk mengusahakan agar bisa kembali berlanjut. Kendati masih buntu karena situasi yang rumit, dia masih menyimpan asa bahwa kompetisi bisa kembali berjalan. “Tetap berharap ada perubahan masih ada upaya, ya berharap kompetisi jalan kembali,” katanya saat ditemui Selasa (5/5) di Stadion Persib, dikutip Simamaung.com. Djanur pun memasrahkan kompetisi kepada petinggi yang berhak mengurus olahraga sepak bola Indonesia. Meskipun kompetisi harus dijalankan Menpora atau kembali oleh PSSI, yang terpenting baginya kompetisi bisa diakui oleh federasi sepak bola dunia FIFA. “Apapun dan siapapun yang di atas, dengan catatan legal dan diakui FIFA, mau siapapun nanti operatornya, PT Liga atau siapapun, kami siap berkompetisi,” tambahnya. Sampai saat ini, Menpora Imam Nahrawi sedang menyusun Tim Transisi guna mengambilalih kewajiban dan kewenangan PSSI pasca dibekukan. Rencananya Tim Transisi bakal di umumkan hari ini (6/5). (pra/net/mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: