Disdik Harus Bertanggung Jawab

Disdik Harus Bertanggung Jawab

Komisi C: Salah Cetak Masuk Ranah Hukum KEJAKSAN - Kesalahan cetak soal ujian PAI untuk anak kelas 5 dan 6 SD baru diketahui Komisi C DPRD Kota Cirebon. Ketua komisi C, N Djoko Poerwanto mengaku sempat mendengar kabar tersebut, namun karena belum ada bukti, tidak begitu digubris. “Tapi setelah hari ini baca di koran, ternyata memang benar kalau kasus itu ada,” ujarnya, Selasa (13/12). Djoko mengatakan, kesalahan cetak sepertinya menjadi tren yang sedang berkembang di kota Cirebon. “Kemarin BK-Diklat salah cetak, sekarang di Dinas Pendidikan. Kok salah cetak jadi justifikasi di setiap masalah. Ini sebenarnya ada apa?” tukasnya di ruang kerja. Ia menganggap, kesalahan cetak ini sudah masuk ranah hukum karena merugikan banyak pihak. Hal seperti ini bukan hanya sekadar kesalahan administrasi. “Tapi harus diselidiki apa yang menjadi dasar dari kesalahan ini. Saya belum tahu ini suatu kesalahan atau kesengajaan. Saya khawatir, hal seperti ini memiliki maksud tertentu,” jelasnya. Kejadian seperti ini, kata dia, tentu merugikan berbagai pihak, terutama anak didik. Secara psikologis, lanjutnya, hal seperti ini tidak baik karena membuat anak harus mengulang tes. “Yang harus bertanggung jawab jelas Dinas Pendidikan. Hal ini bisa saja terjadi karena lemahnya pengawasan dari dinas pendidikan. Kalau kesalahannya sampai seluruh kota, berarti mekanismenya yang belum matang,” tukasnya. Sebagai ketua Komisi C, dirinya mengaku akan menanyakan kepada disdik penyebab dari kesalahan cetak itu. Selain itu juga Djoko akan meminta pertanggungjawaban serta memberikan sanksi. Sementara, saat Radar mencoba mengonfirmasi pada pejabat di Disdik Kota Cirebon, tidak ada satu orang pun dapat ditemui. Termasuk dihubungi melalui sambungan telepon, dalam kondisi tidak aktif. Kasubag Keuangan Disdik, Eriza SE mengaku, baik Kepala Dinas Pendidikan Drs Anwar Sanusi MSi, Kabid Pendidikan Dasar Nurohim, maupun kasi kurikulum pendidikan dasar sedang tidak ada di tempat. “Pak kepala (Anwar Sanusi, red), izin karena adiknya menikah. Sekdisnya (Drs Dana Kartiman MPd, red) juga sedang di Kuningan mengisi pelatihan. Kalau kabid diksar (Nurohim, red) sedang ke Jakarta dan kasi kurikulum diksar (Jaja Suteja, red) baru tadi pagi ke Bandung,” tutupnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: