Makna dari Sebuah Ucapan

Makna dari Sebuah Ucapan

Sebuah ucapan adalah segala hal mengenainya. Banyak unsur yang kembali pada pengucap setelah diungkapkan kepada khalayak. Hubungan antara ucapan dan pengucap dimediasi oleh makna dan maksud. PENGUCAP selalu mem­punyai maksud. Ada alasan mengeluarkan ucapan itu, mungkin jelas atau tersamar. Oleh karena itu, pengucap yang bijak telah terbiasa mempertimbangkan segala akibat. Pikiran yang diolah dengan kematangan rasa berakibat pada kelurusan tujuan ucap itu sehingga terasa nyaman bagi para pendengarnya. Sebaliknya ucapan yang tidak matang akan menjadikan pendengar tidak tenteram. Ketenteraman berbalik, sebenarnya pada cara mengucap. Bagaimana sebuah ucapan bisa memahamkan pendengarnya dengan baik, meski isinya tajam bermakna. Sebuah ucapan bisa berkualitas dengan pertim­bangan salah satu di antaranya adalahkandungan ucapan. Sebuah ucapan setidaknya dibingkai dalam bentuk bahasa dan isi. Tentang apa yang akan diungkapkan merupakan bagian terpenting. Hal yang baik dapat berakibat buruk karena cara menyampaikannya. Bujukan berakibat pada keterturutan karena cara yang tepat. Bahasa dan isi saling bergantungan. Apa pun yang disampaikan tergantung pada tata bahasa. Bahasa menujukkan bangsa bisa diterapkan dalam ucapan. Dukungan bahasa terhadap isi menentukan keberhasilan pencapaian tujuan. Bahasa memang bisa tidak berarti apa pun tanpa isi dan begitu pula isi tanpa dukungan bahasa tidak akan berarti apa pun. Kandungan ucapan adalah pikiran dan bahasa adalah saluran yang merujuk pada kemampuan berpikir, tata tingkat pendidikan dan sosial. Mengapa ucapan itu penting. Pertama, ia mewakili pikiran dan perasaan pengucap. Apa yang terdapat dalam ucapan itu adalah sepenuhnya milik pengucap. Ia bertanggung jawab atas apa pun yang tercantum di dalamnya. Penghindaran adalah sesuatu yang sulit karena ia tercetak dalam bentuk tulisan. Meski dalam bentuk lisan, pada saat diubah dalam bentuk tulisan menjadi dokumen otentik yang tidak dapat dibantah. Oleh karena itu, segalanya harus melalu proses yang matang termasuk dalam pemiliran dan cara agar terhindar dari masalah. Masalah memang muncul setelah peristiwa itu, setelah ducapakan. JIka tidak berhati-hati dengan mempertimbangkan hati dan pikiran yang matang akan terkena masalah yang juga berakibat pada hati dan pikiran. Banyak orang yang terkena menjadi bagian yang menyertakan rasa dan pikirnya atas ucapan itu. Kedua, ucapan membuka berbagai peluang respons. Publik adalah bagian terbuka yang memliki kemampuan untuk membuka segala yang terungkap melalui media itu. Apa yang tertulis adalam surat kabar atau majalah adalah bagian masyarakat. Publik berhak mengomentarinya, berhak menilainya. Pengucap harus siap menerima segala akibat yang dimunculkannya. Respons muncul beragam. Beberapa orang mendukungnya dengan memberikan komentar positif, mereka melengkapi dengan mengemukakan pendapat. Beberapa orang tidak sependepat dan mereka menyampaikan pendapat sebaliknya. Argumen-argumen ilmiah akan memperkaya khazanah perbincangan di antara para pakar. Dengan demikian memunculkan dampak positif, yaitu perbincangan keilmuan dengan dukungan argumen kuat. Akan tetapi, bila ucapan itu bukan sekitar keilmuan bisa menjadi pertengkaran yang berjalan melalui jalur hukum. Hal yang tidak diinginkan terjadi adalah perpindahan gagasan ke wilayah hukum. Kini tampaknya orang teralu mudah mengalihkan masalah adu gagasan, pikiran ke wilayah hukum. Padahal perbincangan gagasan sangat indah, berguna untuk pengembangan gagasan tertentu. Perkembangan gagasan terjadi karena banyak orang yang memikirkannya, karena orang tidak berhenti memikirkannya. Orang pandai adalah orang yang tidak pernah takut menerima pendapat orang lain, siap untuk memperbaiki pendapatanya, siap untuk melengkapi pendapatnya dengan pendapat orang lain. Dia selalu berpendapat menjaid besar karena kebesaran pendapat orang lain juga. Apa artinya sebuah gagasan tanpa dukunga orang lain. Gagasan menyebar dan besar karena dibaca, karena direspons. Dia tidak akan menjadi besar dengan sendiirinya. Kondisi itu terjadi di kalangan para ilmuwan, para akademisi. Hal ini berbeda dengan kondisi masyarakat biasa. Khalayak yang heterogen akan memunculkan ragam respons yang kadarnyta sangat rumit dalam arti susah ditebak arahnya. Padahal setiap ucapan akan selalu memberiikan arah dan sasaran para pembacanya. Arah itu sangat mungkin tidak trepat sasaran. Isi ucapan itu merujuk para wilayah jangkauan ucapan itu serndiri. Seorang pejabat pemerintah menjadi penting karena jabatannya. Segala perilaku dan ucapannya diperhatikan publik terutama lawan politiknya. Pengaruhnya sangat jelas. Setiap ucapanya dapat dijadikan pertimbangan menentukan kebijakan bagi orang atau pihak tertentu. Ucapan Menteri Perdagangan, misalnya berpengaruh terhadap kebijakan para pebisnis. Strategi bisa diusul ulang, penentuan harga dapat diubah. Ucapan Menteri ESDM, misalnya berpengaruh terhadap strategi kehidupan hampir semua rakyat. Dengan demikian kebutuhan menjalankan hidup di negara ini salah satunya di antaranya dan ini sangat penting, dipengaruhi oleh ucapan para pejabat yang sedang mendapat amanah mengurus negara untuk kepentingan rakyat. Pejabat, sekali lagi sejalan dengan amanah yang terkadung dalam jabatan itu bertanggung jawab atas keberlangsungan rencana hidup orang lain. Pejabat negara semestinya,menurut amanah itu berpikir tentang rakyatnya, berbicara dari sisi kepentingan rakyat, jangan terlalu mudah mengucapkan sesuatu. Pejabat adalah orang terpilih, karena itu segala perilakunya mesti terpilih juga. Apa yang diucap-perilakukan itu telah melalui tahapan keterpilihan dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Kemudahan bagi dirinya sangat mungkin kesulitan bagi rakyat. Mengubah perilaku hidup bagi pejabat tidaklah sulit karena fasilitas untuk itu ada. Rakyat banyak, pada umumnya perlu penyesuaian yang sangat lama karena keterbatasan fasilitas. Bahkan mungkin tidak dapat mengubah dalam waktu yang sangat lama atau selamanya karena kemampuan yang dimilikinya sangat tidak memungkinkan. Apa yang dapat dilakukan nelayan yang penghasilannya kurang jika diminta meningkatkan biaya operasional karena BBM naik. Apa yang dapat diperbuat kebanyakan ibu rumah tangga untuk menyesuaikan kebutuhan sehari-hari pada saat semua bahan pokok naik sedangkan penghasilan tidak pernah berubah. Mengubah-ubah adalah pekerjaan pejabat karena bergelut dengan angka yang setiap saat berubah. Rakyat banyaknya juga berusaha berubah, tetapi lebih pada aktivitas menurun, mengurangi gizi karena makan seadanya (kalau ada ya makan). Perubahan-perubahan yang terjadi sekarang cenderung berpihak terhadap yang bisa melakukannya. Mengapa pemerintah tidak selalu menyiapkan dasar-dasar kemampuan yang harus dimiliki rakyat agar dapat mengikuti irama pemerintah. Kesejahteraan itu seharusnya milik semua, milik rakyat. Dengan berbagai cara setiap pemerintah sebenarnya selalu beralasan melaksanakan aktivitas kepemerintahannya untuk menyejahterakan masyarakat, rakyat. Berganti pemerintah sekian kali, arah menuju kesejahteraan rakyat itu belum terlihat, belum jelas arahnya. Jangan-jangan kesejaheteraan itu program yangterus dipelihara demi kepentingan tertentu. Kita akan menunggu ucapan para pejabat yang menjadikan rakyat tenteram sejahtera. Ucapan-ucapan yang didasarkan pada niat baik akan selalu bertepatan dengan cara yang baik juga. Bahasa yang digunakan bijak, damai, dan mendorong rakyat beraktivitas yang mengarah pada kemartabatan bangsa. Pejabat setiap hari harus mengeluarkan putusan dan putusan itu selalu berdampak pada tujuan, sesuatu yang diharapkan terjadi. Apa yang diharapkan pemerintah dengan menaikturunkan harga BBM dalam waktu dekat, misalnya mudah-mudah bertujuan bagi kesejahteraan rakyat. Kebijakan ini secara langsung berpengaruh terhadap perilaku masyarakat secara menyeluruh. Apa yang harus mereka perbuat untuk mengantisipasinya. Ya, pada akhirnya masyarakat terus berjalan mengikuti arah yang ditemukannya, sesuai dengan kemampuannya. Semoga para pejabat semakin bijak berkata dan berperilaku dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Amin. (*/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: