Jawa Pos Group Sosialisasi ISC

Jawa Pos Group Sosialisasi ISC

MAJALENGKA - Demi suksesnya event Indonesia Scouts Challenge (ISC) Oktober 2015 nanti, Jawa Pos Group bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Kwartir Nasional mengadakan sosialisasi di aula Kwarcab Majalengka Rabu (20/5). Acara tersebut dihadiri seluruh kwaran, pengurus kwarcab, dan ketua kwarcab H Surahman SSos MSi. Perwakilan khusus ISC dari Jawa Pos Rachmat Kartolo memaparkan, ISC sesuai dengan Mou antara Jawa Pos dengan kwarnas. Sebagai tindak lanjut, dirinya mengunjungi tiap-tiap kwarda dan kwarcab. Untuk Kwarda Jawa Barat, MoU akan diteken pada musda 27 Mei di Kuningan. Sementara launching nasional dilaksanakan 14 Agustus 2015 di Surabaya. “ISC menitik beratkan peserta penggalang ramu atau SD kelas 4 dan 5. Kelas 6 tidak ikut serta karena kemungkinan sibuk dengan berbagai ujian dan pendaftaran ke sekolah lebih tinggi. Selain itu karena hadiah utama diberikan pada tahun 2016 nanti,” terang Rachmat kepada Radar. Hadiah utamanya adalah mengikuti jambore di Amerika serikat untuk satu regu putra dan putri yang masing-masing berjumlah 10 orang, berikut dengan seorang pembina. Biaya pendaftaran hanya Rp100 ribu per peserta, sudah berikut t-shirt, asuransi, bantuan operasional ke kwarcab, kwarda, dan kwarnas. “Jawa Pos akan memfasilitasi ketika seleksi tingkat kwarda sampai kwarnas. Begitu juga akomodasi ke Amerika termasuk visa, peserta hanya dibebankan membuat paspor saja. Materi perlombaan kita ambil dari buku Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka,” sahut Rachmat. Ketua Kwarcab Majalengka H Surahman SSos MSi didampingi sekretaris Akbar S Harto menyambut baik event ISC dari Jawa Pos. Dia menyebutkan potensi peserta yang banyak yakni sekitar 14.000 orang dari 1.400 gudep. Majalengka juga mempunyai Bumi Perkemahan (Buper) seperti Buper Sindangkasih, Cipicung di Maja dan Cidenok di Sumberjaya yang dapat menampung 2.000 peserta. “Teknisnya tinggal kita konsultasikan lagi dengan pihak Jawa Pos, apakah dengan kapasitas buper yang segitu akan dibagi beberapa kali kegiatan. Mengenai biaya juga perlu dibicarakan, karena tidak semua gudep mampu mengirimkan utusan. Tapi saya juga akan berusaha melobi kadisdik agar bisa memberi bantuan,” tegas anggota DPRD Jawa Barat ini. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: