Jalur Kereta Api Belum Normal

Jalur Kereta Api Belum Normal

CIREBON- Proses evakuasi Kereta Api (KA) Bangunkarta yang tergelincir di Stasiun Waruduwur terus dilakukan. Hingga kemarin seluruh gerbong penumpang berhasil ditarik menuju Stasiun Kejaksan Cirebon. Tersisa satu lokomotif dari KA eksekutif rute Jakarta Gambir-Surabaya Gubeng (PP) tersebut. Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komarudin mengatakan proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan dua alat berat crane yang didatangkan sejak Sabtu malam (23/5). Dari proses evakuasi itu, tim berhasil mengembalikan seluruh gerbong terguling pada pukul 16.00 WIB secara bertahap. Seperti diberitakan sebelum­nya, akibat lokomotif yang terguling, tiga gerbong penum­pang keluar dari lintasan. “Jadi saat ini kami berusaha mengevakuasi lokomotif. Gerbong penumpang sudah ditarik,” ujar Agus saat dihubungi kemarin. Meski demikian, satu dari empat jalur kereta lokasi kecelakaan yang berada di dekat Stasiun Waruduwur dapat digunakan kembali. Jalur mulai dibuka sejak pukul 05.55 WIB kemarin. Tercatat, sudah 14 KA yang melintas hingga sore meski hanya dengan kecepatan 5 Kilometer per jam. “Dari empat jalur memang baru satu. Karena jalur dua dan tiga masih tertimpa lokomotif, sedangkan jalur empat masih ada kereta barang,” jelas Agus. Dia melanjutkan, penggunaan satu jalur masih akan berlaku meski lokomotif dan kereta barang berhasil dievakuasi. Sebab, terjadi kerusakan rel di tiga jalur tersebut hingga 10 Meter. Selain itu, pihak KAI juga harus melakukan uji ulang lintasan bila rel telah berhasil diperbaiki. “Ada SOP yang harus dipenuhi dulu. Kita cek dan uji coba lagi sebelum bisa digunakan. Kita tentu tidak ingin kejadian terulang kembali. Di sisi lain, hanya berfungsinya satu jalur ini turut berpengaruh pada jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta. Salah satunya kereta Bangunkarta lainnya dari arah Surabaya menuju Jakarta. Kereta yang dijadwalkan tiba pukul 05.00 WIB di Gambir. Namun, pada waktu tersebut kereta masih berada di Stasiun Tegal, Jawa Tengah. Atas keterlambatan tersebut, Agus mengaku sudah menyam­paikan penjelasan pada seluruh penumpang. Pihaknya juga telah memberikan service recovery pada para penumpang KA yang mengalami keterlambatan. “Lewat tiga jam kita kasih makanan ringan. Lewat lima jam kita kasih makan berat,” tuturnya. Sementara, hingga kini penyebab kecelakaan kereta yang membawa sekitar 314 penumpang dari Stasiun Gambir, Jakarta itu masih diselidiki. Agus juga mengklarifikasi berita yang menyebutkan KA Bangunkarta menabrak kereta barang. “KA Bangunkarta tidak menabrak kereta barang. Bangunkarta yang berada di jalur tiga tergelincir. Setelah tergelincir dan anjlok, lalu menghantam gerbong belakang KA barang yang berada di jalur empat. Jadi yang katanya Bangunkarta nabrak KA barang gara-gara salah rambu itu tak benar. Karena kami buktikan rambu sudah benar, tidak ada yang rusak,” ujar Agus. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil pasti penyelidikan. Menurut Agus, dalam penyeledikan itu ada tim dari PT KAI, KNKT, dan Puslabfor Mabes Polri. Sejauh ini tim masih terus bekerja. Sementara Humas Daops 3 Cirebon, Supriyanto, mengatakan sekitar 80 KA yang harus antre untuk menggunakan jalur utara pada Minggu (24/5). “Karena saat ini (Minggu siang, red) utara hanya satu jalur yang bisa digunakan, sehingga KA yang akan melintasi harus mengantre di stasiun terdekat. Ada sekitar 80 KA yang harus mengantre untuk hari Minggu (kemarin, red),” ujar Supriyanto. (mia/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: