Ratusan Hektare Sawah Tak Teraliri Saluran Air
PABUARAN - Ratusan hektare area persawahan baik milik petani ataupun Pemdes Pabuaran lama tidak pernah teraliri saluran air. Penyebabnya, jembatan saluran air di jalan yang menghubungkan Pabuaran dan Waled tepatnya di depan RSUD Waled, ambles. Area persawahan yang mengandalkan air hujan ini jelas merugikan para petani dan Pemerintah Desa Pabuaran Kidul. Karena selain harga sewa sangat murah, petani juga tidak bisa berbuat banyak. Apalagi saat ini menjelang musim kemarau. Ratusan hektare area persawahan tersebut terancam kekeringan, karena tidak ada saluran air yang mengalir. Salah seorang petani, Udin mengatakan, area persawahan miliknya hanya mengandalkan air tadah hujan. “Dulunya itu ada pintu air di perempatan Waled Pabuaran atau di depan RS Waled. Nggak tahu kenapa mungkin ambles bagian bawah jembatan tersebut, sehingga sejak dua puluh tahun yang lalu saluran air ke sawah saya ini sudah enggak bisa berfungsi,” tuturnya kepada Radar, Selasa (26/5). Masih menurut Udin, karena kondisi tersebut akibatnya harga jual maupun sewa sawah menjadi murah. Terlebih saat memasuki musim kemarau, para petani kebingungan untuk menanam padi. “Makanya kalau musim kemarau itu saya enggak nanam padi. Tapi saya sewakan ke PG untuk nanam tebu, karena tebu kan kalau musim kemarau cukup bagus. Tapi disewa pun harganya sangat murah sekali, begitu juga kalau dijual,” katanya. Udin berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa segera mengatasi masalah yang sudah puluhan tahun ini. “Saya minta pemkab bisa bantu kita. Kalau kayak begini terus jelas akan sangat memperburuk pertanian kami,” ujarnya. Kaur Ekbang Desa Pabuaran Kidul Suwanda mengatakan, tidak hanya desa dan warganya yang sawahnya tidak teraliri saluran air. Melainkan ada juga tanah bengkok milik Pemdes Pabuaran Kidul dan Desa Sukadana. “Area persawahan yang tidak mendapatkan air dari saluran air itu sampai ratusan hectare,” katanya. Karena itu pihaknya meminta Pemkab Cirebon bisa mencarikan solusi masalah area persawahan yang dialami di wilayahnya. “Apalagi katanya pemerintah mau swasembada pangan. Tapi kenyataannya masih banyak sawah yang kekeringan tidak mendapatkan asupan air seperti di sawah kita ini,” tuturnya mengeluh. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: