Walikota Usulkan Eeng Charli dan Toto Sunanto
Beredar Info, Calon Wakil Walikota Harus “Setor” Rp1 Miliar KEJAKSAN - Teka teki siapa yang bakal didaftarkan Walikota Drs Nasrudin Azis SH kepada DPRD sebagai calon wakil walikota sudah mendekati babak final. Dua nama hampir dipastikan bakal diusulkan partai pengusung yakni Toto Sunanto yang menjabat ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon dan Dra Hj Eti Herawati (Eeng Charli) yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD sekaligus ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon. Namun kabar tak sedap berhembus, calon wakil walikota dikabarkan mesti menyerahkan mahar Rp1 miliar. Sumber Radar yang namanya wanti-wanti tidak mau dikorankan menjelaskan, mahar Rp1 miliar kepada walikota karena salah satu alokasinya adalah untuk operasional partainya. Hingga kemarin siang pukul 13.30 WIB dikabarkan belum ada yang menyerahkan mahar. Kondisi itu membuat PDIP langsung bergerak untuk bisa mencalonkan Edi Suripno sebagai calon wakil walikota, bersaing untuk bisa menggeser Eeng Charli dari bursa dua nama yang akan dikirimkan ke DPRD. Berbeda dengan Toto Sunanto yang tidak tergoyahkan. Rivalitas Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tampaknya tidak terelakkan. KMP minus Partai Demokrat tampaknya hanya memiliki 15 suara, sedangkan KIH minus Partai Demokrat memiliki 17 kursi. Eeng Charli yang selama ini memiliki kans besar untuk terpilih, tampaknya bisa menang mutlak dengan syarat 17 kursi ditambah suara Partai Demokrat solid 3 kursi mendukung Eeng Charli, sehingga menjadi 20 suara. Hanya saja, potensi dari KIH membelot juga cukup besar. Fraksi Demokrat dikabarkan suaranya tidak bulat karena dari internal sampai kemarin belum selesai tentang calon wakil walikota, karena ada yang menginginkan dari internal tapi ada yang ingin dari eksternal partai. “Potensi Demokrat tidak satu suara sangat besar, karena masih muncul perbedaan calon yang diusung dari internal atau eksternal,” kata sumber Radar, Kamis (4/6). Tidak cukup di situ, Fraksi Hanura yang bergabung tampaknya belum final, apalagi Ketua DPC Partai Hanura Drs Sunarko Kasidin SH MH belum memberikan arahan kepada kader-kadernya yang di Griya Sawala. Begitu juga dengan Fraksi Bangkit Persatuan tampaknya besar kemungkinan tidak bulat mendukung Eeng. Begitu juga dengan KMP, Fraksi Gerindra kabarnya juga tidak cukup solid. Apalagi informasi ketua DPC Gerindra menyerahkan kepada individu dari kader-kadernya yang menjadi anggota dewan. Namun Fraksi Gerindra baru bisa bulat suaranya jika ada instruksi partai, baik DPC maupun DPD. PPP yang kabarnya menyeberang mendukung Eeng Charli tampaknya kembali berbalik tetap mendukung Toto Sunanto. Masih kata sumber Radar, salah satu calon wakil walikota dikabarkan menjanjikan kompensasi uang Rp50 juta untuk satu anggota dewan, dan ada juga yang menjanjikan cincin 5 gram bagi anggota dewan. Walikota Drs Nasrudin Azis SH saat dikonfirmasi membantah keras ada transaksional di balik pemilihan wakil walikota. Apalagi dirinya mendengar rumor ada yang sudah memberikan uang muka hingga terakhir harus setor Rp1 miliar. “Wah itu tidak benar, kata siapa?” kata Azis singkat. Azis berdalih saat ini dirinya masih fokus menggodok nama-nama calon wakilnya mulai dari Toto Sunanto, Lili Eliyah, Eeng Charli, Cecep Suhardiman, HP Yuliarso BAE. CENDERUNG PILIH EENG Pada kesempatan itu, secara tidak langsung Azis membeberkan calon wawali kepada publik. Dia kembali membeberkan kedekatan dengan Eeng sebelum menjadi politisi. Keterbukaan itu disampaikan menyusul batas waktu penyerahan berkas calon wawali ke DPRD tinggal satu hari lagi. Di samping itu, Kota Cirebon saat ini sangat membutuhkan wawali. “Eeng Charli adalah salah satu tokoh muda di Kota Cirebon. Kemudian, Eeng juga mempunyai track record yang bagus. Jadi tidak ada salahnya saya melirik dan memilih yang baik di antara yang lainnya. Dari sekian banyak calon semuanya memang baik, tapi saya cenderung melirik Eeng,” ujar Azis, dengan semangat, kepada Radar, Kamis (4/6). Dia mengatakan, dipilihnya wakil dari luar internal Partai Demokrat, karena semuanya sudah dilakukan pertimbangan. Apalagi, Demokrat tidak akan kuat untuk membangun politik di 2018. Sebab, Demokrat di parlemen hanya mempunyai tiga kursi. Ini adalah perhitungan yang cukup matang dilakukan. Sebelum mengambil keputusan ini, dirinya sudah lebih dahulu berkonsultasi dengan petinggi-petinggi Partai Demokrat. “Diambilnya calon wakil walikota yang akan dipilih oleh DPRD merupakan suatu kebutuhan dalam penguatan menjalankan roda pemerintahan Kota Cirebon,” terangnya. Rencananya malam ini, kata Azis, ketiga partai pengusung akan melakukan rapat menentukan calon wawali. Namun, dirinya enggan membocorkan di mana tempat pertemuan itu. “Kita rumuskan nanti malam, supaya besok (hari ini, red), saya sudah bisa menyerahkan dua nama calon wawali ke DPRD. Jadi kami bisa mengejar waktu yang telah ditentukan oleh panlih yakni tanggal 5 Juni penyerahan berkas,” ucapnya. Mengenai pro kontra di internal Partai Demokrat sendiri, kata Azis, dirinya menganggap wajar. Tapi, bagimana pun juga hasil putusan rapat pertama, calon wawali sudah dimandatkan kepada ketua DPC PD yakni dirinya sendiri. Sementara itu, secara tidak langsung pengurus DPC Partai Demokrat termasuk tiga orang fraksi PD DPRD Kota Cirebon mendadak menggelar rapat internal di salah satu rumah makan di Jl Cipto. “Awalnya tidak ada rencana rapat di sini. Tapi, karena kepalang tanggung ya sudah saja seluruh pengurus ingin bertemu dengan saya, ya sudah saya langsung menggelar rapat di sini,” ucapnya. Ketua DPRD, Edi Suripno SIP MSi juga membantah keras tentang mahar Rp1 miliar. Menurut Edi, pemilihan tidak ada istilah mahar dan dirinya menjamin tidak ada transaksional. “Wah bisaan aja wartawan nanyanya, tidak ada itu,” kata Edi singkat. Pengurus DPW Partai Nasdem Jawa Barat, H Yuyun Wahyu Kurnia berharap kehadiran Eti Herawati tidak menjadi konflik internal di Partai Demokrat. Apalagi partainya berniat memajukan Kota Cirebon. Namun demikian, Partai NasDem tetap tahu diri. Dan semuanya diserahkan kepada Nasrudin Azis selaku walikota. NasDem siap saja untuk mendukung dan mengawal Pemerintahan Azis kalau memang Hj Eti Herawati terpilih menjadi wakil walikota mendampingi Azis. “Jangan dikira NasDem tidak ada andil pada kemenangan Ano Azis,” tandasnya. Pihaknya berharap jika Eeng Charli terpilih, menjadi lebih baik dan sinergis buat walikota dalam perjalanan memimpin Kota Cirebon sampai akhir masa jabatannya. Apalagi karakter Eeng Charli taat pada pimpinan, tahu posisi dirinya. Dia juga yakin Eeng akan loyal pada kebijakan walikota. Eeng juga tidak mempunyai latar belakang politik yang buram, dan tidak punya masalah hukum yang akan mengganggu perjalanan ke depan. PANGGIL TOTO DAN MUKSIDI Jelang detik-detik penentuan pengajuan dua nama Wakil Walikota Cirebon ke Panlih DPRD Kota Cirebon, situasi kediaman Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Cirebon yang juga Ketua DPC Demokrat, Drs Nasrudin Azis SH ramai. Dua Ketua partai pengusung, Ir Toto Sunanto dari Partai Golkar dan H Muksidi dari PPP dipanggil Azis ke rumdin. Situasi sempat memanas tatkala kubu Sujud Cs yang juga menerima undangan melalui pesan singkat ternyata tidak diperkenankan masuk. Kepada wartawan, Azis mengatakan pada pertemuan itu pihaknya menyepakati mekanisme pengajuan nama wawali bukan atas dasar perwakilan dari per partai politik, tapi atas dasar kesepakatan bersama partai pengusung yakni Demokrat, Golkar dan PPP. Hanya saja, Azis juga menjelaskan dalam pertemuan itu. Pihaknya menerima dan mempelajari berkas dari calon wawali yang diserahkan kepadanya. Dari Partai Golkar ada nama Ir Toto Sunanto, Andi Riyanto Lie, Agus Purwanto dan Sutikno. Ir Toto Sunanto yang saat ini posisinya sebagai Ketua DPD Golkar, disebut Azis sudah mengantongi rekomendasi dari DPP yang ditandatangani oleh Aburizal Bakrie serta mengantongi rekomendasi dari DPP Golkar versi Agung Laksono. Sementara Agus Purwanto, Andi Lie dan Sutikno hanya mengantongi rekomendasi DPP versi Agung Laksono. Sementara dari PPP, muncul nama H Muksidi, ketua plt PPP. Azis menyiratkan sudah mengantongi satu nama calon wawali yang sudah disetujui tiga partai pengusung, terutama Partai Demokrat, yakni Ir Toto Sunanto. \"Pak Toto sudah pasti,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kota Cirebon, Ir Toto Sunanto juga mengungkapkan, sudah satu nama disepakati dan akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas nama cawawali yang kedua. \"Sudah ada satu nama,\" ujar Toto saat dipergoki dalam mobil ketika keluar dari rumdin. (abd/sam/jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: