Belajar Pada Tim di Jateng

Belajar Pada Tim di Jateng

  SEMARANG - Nada-nada minor yang mengklaim hukuman FIFA membuat sepakbola Indonesia kiamat total amat terlalu berlebihan. Di Jawa Tengah nyatanya sepak bola bisa tetap eksis. Inisiatif  klub-klub Divisi Utama di Jawa Tengah yang mengadakan turnamen mini bertajuk Piala Polda Jateng 2015 patut diacungi jempol. Turnamen ini digelar 27 Mei hingga 5 Juli. Dengan melibatkan tujuh tim, PSIS Semarang, PSIR Rembang, Persijap Jepara, Persis Solo, Persibas Banyumas, Persip Pekalongan dan PSCS Cilacap. \"Adanya turnamen ini setidaknya membuat pemain dan masyarakat yang terlibat dalam sepakbola bisa tetap mendapat pemasukan, ya walaupun kecil setidaknya lebih baik daripada tidak sama sekali,\" ucap General Manage Persip Pekalongan yang merangkap panitia turnamen. Dalam turnamen ini menggunakan sistem kandang-tandang. Dua tim terbaik dari masing-masing grup melaju ke semi-final. Turnamen ini sudah hendak memasuki babak-babak akhir, tiap tim hanya tinggal menyisakan dua laga. Lantas bagaimana hasilnya secara financial? Aam mengakui, hasil yang didapat tak memuaskan, sebabnya karena animo penonton tidak begitu besar. \"Mungkin karena statusnya sebagai turnamen dan bukan kompetisi resmi, animo penonton jadi kecil,\" katanya.  Tak ada pemasukan dari tiket otomatis banyak klub merugi. \"Untuk gaji pemain tak besar paling berkisar ratusan ribu per pemain. Secara keuntungan memang belum bisa kami dapat. Tapi untuk menafkahi pemain dan pelatih masih bisa tertutupi,\" tuturnya. (wam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: