Cirebon Tambah Pasokan Sembako
Banyak Stok, Mentan Minta Tahan Impor Cabai dan Bawang CIREBON– Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperidagkop) dan UMKM Kota Cirebon memastikan pasokan sejumlah komoditi bertambah 15 persen jelang bulan Ramadan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan sembako. Sebab, kebutuhan selama bulan Ramadan hingga Lebaran dipastikan meningkat. “Hasil rapat koordinasi dengan kantor ketahanan pangan dan Bulog, pasokan sembako saat ini masih normal. Tapi, untuk mengantisipasi kekurangan itu semua, pasokan sembako akan kita tambah menjadi 15 persen,” ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UMKM, Syarif, Rabu (10/6). Dia mengatakan, rata-rata kenaikan sejumlah komoditi jelang Ramadan hingga 50 persen dari harga biasa. Yang sudah dirasakan kenaikan sangat signifikan saat ini adalah bawang dan cabai. Sedangkan untuk harga daging masih normal. Namun, disperindag tidak dapat berbuat banyak untuk menekan tingginya harga sejumlah komoditi tersebut. Sementara itu, rencana Kementerian Perdagangan membuka izin impor bawang merah dan cabai belum mendapat restu dari Kementerian Pertanian. Pasalnya, saat ini harga bawang merah dan cabai di tingkat petani masih cukup rendah. Impor ditengarai bisa menyebabkan petani merugi. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pihaknya belum memberikan rekomendasi impor bawang merah dan cabai kepada Kementerian Perdagangan karena berdasarkan pantauan, kenaikan harganya bukan berasal dari petani. “Harga di tingkat petani murah, kalau impor dibuka sekarang petani bisa rugi, harga akan makin jatuh,” ujarnya. Sebagai contoh harga bawang merah petani di Sulawesi Selatan hanya Rp20 ribu perkilo, dan Banyuwangi Rp13-Rp14 ribu perkilo, tapi di pasar induk Kramat Jati harganya berkisar Rp15-27 ribu perkilo. Sementara harga rata-rata nasional sudah Rp36 ribu perkilo. “Sekarang Brebes, Indramayu, Banyuwangi sudah mulai panen, jadi harusnya tidak perlu impor,” katanya. Sementara untuk cabai, kenaikan harga ditengarai hanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Harga cabai di tingkat petani saat ini cukup rendah hanya sekitar Rp14-Rp18 ribu per kilo. Tapi berdasar pantauan Kemendag, harga rata-rata cabai secara nasional sudah mencapai Rp28-30 ribu perkilo.”Apakah akan impor? kita lihat perkembangannya saja nanti,” tukasnya. Sementara Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan, khusus untuk cabai dan bawang merah memastikan akan ada tambahan pasokan dari potensi panen yang mulai berlangsung. Diharapkan harga cabai dan bawang turun dalam satu minggu ke depan. “Kita masih lihat perkembangannya (untuk impor, red),” lanjutnya. Secara umum, kata Mendag, harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok relatif stabil. Namun begitu beberapa komoditas bahan pokok harus tetap diwaspadai pergerakan harganya. “Seperti daging ayam ras, cabe merah keriting, telur ayam ras, gula pasir dan kedelai lokal yang harganya cenderung naik karena permintaannya sekarang mulai meningkat,” ungkap Gobel. (sam/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: