Intensitas Semburan Berkurang

Intensitas Semburan Berkurang

Ada yang Keracunan, Warga Diminta Mengungsi TUKDANA- Semburan air di sejumlah lokasi di Blok Gudang dan Cilumbu Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana mulai berkurang. Dari 28 titik, terpantau tinggal tujuh titik yang masih menyemburkan air, hingga Kamis (11/6). Namun kekhawatiran warga belum sepenuhnya reda karena di 21 titik tersebut masih me­nge­luarkan gas. Apalagi, ada warga yang keracunan setelah meng­hirup gas tersebut dalam intensitas lama. “Kemarin ada kor­ban keracunan. Katanya, kera­cunan gas,” ujar Pamong Desa Sukaperna, Daski, kepada Radar. Diungkapkan dia, di tujuh lokasi yang masih me­nge­luarkan semburan air ber­campur lumpuys dan gas, intensitasnya mulai berkurang. Itu terlihat dari ketinggian semburan yang kini tersisa sekitar 50 cm saja. Volume semburan ini sudah jauh berkurang setelah sepekan lalu mencapai puncaknya, di mana ketinggian semburan dilaporkan mencapai tiga meter. Daski berharap, semburan tersebut bisa segera ditangani, sebab rumah warga yang berlokasi di sekitar semburan mulai kena dampaknya. Aliran air dari semburan lumpur tersebut sebagian sudah masuk ke areal persawahan. Dikhwatirkan, aliran lumpur tersebut membuat tanah sawah mengeras dan berdampak buruk pada pertumbuhan padi. Pemerintah Desa Suka­perna, saat ini hanya bisa melakukan upaya swadaya untuk penanganan sementara dan membuat pembuangan aliran lumpur. Sebagai pamong desa, dirinya juga meminta agar Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan PT Pertamina yang sudah melakukan penelitian serta mengambil sampel di lokasi, agar segera mengumumkan hasilnya kepada warga. Pasalnya, warga terus ber­tanya penyebab semburan. Warga juga ketakukan kam­pungnya tenggelam seperti masyarakat di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang rumahnya terendam lumpur. “Kami sebagai pemerintahan desa saat ini hanya bisa me­ngimbau masyarakat yang rumah dekat dengan lokasi semburan, untuk sementara mengungsi terlebih dahulu. Dan kami sebagai pemerintah desa berharap, ada penanganan yang serius dari pemerintah daerah, khususnya dinas terkait ataupun pihak yang kami nilai ikut bertanggung jawab,” bebernya. Kapolsek Tukdana, AKP Alka Nurani SH mengungkapkan, petugas Polsek Tukdana sudah melakukan pengamanan lokasi dengan memasang garis polisi. Petugas polisi juga berupaya meredakan gejolak masyarakat. “Kami hanya mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi. Kami berupaya memberikan rasa aman ke­pada masyarakat dan me­nenangkan mereka, karena sampai sekarang belum ada informasi resmi dari otoritas terkait,” bebernya. Sementara itu, Pelaksana Teknis UPTD PSDA Tamben Bangodua, Wanita menduga ada keterkaitan antara sumur area eksplorasi PT Pertamina dengan keberadaan semburan. Pasalnya, jarak semburan dengan lokasi eksplorasi PT Pertamina hanya 50 meter. “Patut diduga, barang kali ada kaitannya dengan sumber gas tersebut dengan sumur milik Pertamina,” ucapnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: