Yusril: Hari Ini Tak Ada Panggilan Pemeriksaan Dahlan

Yusril: Hari Ini Tak Ada Panggilan Pemeriksaan Dahlan

JAKARTA- Pengacara Dahlan Iskan, Yusril Ihza Mahendra menegaskan hari ini tidak ada pemanggilan pemeriksaan terhadap Dahlan Iskan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. Pernyataan ini disampaikan Yusril menyusul banyaknya wartawan yang bertanya seputar pemeriksaan Dahlan Iskan. Kabar yang beredar, hari ini Dahlan akan datang untuk diperiksa sebagi saksi atas perkara pengadaan mobil listrik. “Saya tegaskan bahwa untuk hari ini klien kami Pak Dahlan Iskan tidak menerima surat panggilan tertulis maupun pemberitahuan lisan dari Kejaksaan Agung RI untuk dimintai keterangan,” kata Yusril. Yusril juga kembali menegaskan bahwa Dahlan akan bersikap kooperatif memenuhi panggilan. “Seperti kami tegaskan sejak awal, klien kami akan selalu kooperatif,” tambah Yusril. Namun karena tidak ada panggilan tertulis maupun lisan dari Kejagung har ini, sambung Yusril, maka Dahlan merasa tak perlu hadir di Kejagung. Soal mobil listrik ini, Dahlan Iskan pernah menulis di www.gardudahlan.com. Ini penjelasan Dahlan soal mobil listrik: Saya bersedia mengganti seluruh pengeluaran sponsorship maupun CSR untuk pengadaan mobil listrik kalau memang proyek tersebut tidak diperbolehkan menggunakan dana sponsorship atau CSR. Saya merasa sedih karena mantan anak buah saya di kementerian BUMN dijadikan tersangka karena mengkoordinasikan CSR/sponsorship untuk pembuatan mobil listrik. Mobil listrik tersebut dibuat dengan tujuan untuk dipersembahkan sebagai program green energy pada KTT APEC di Bali. Seingat saya BUMN memang diminta mendukung suksesnya KTT APEC. Bahwa yang dipercaya mengerjakannya adalah Ir. Dasep Ahmadi, MSc memang saat itu baru lulusan ITB tersebut yang sudah membuktikan secara nyata mampu membuat mobil listrik. Saya belum tahu berapa dana untuk pengembangan mobil listrik tersebut. Tapi kalau uang saya tidak mencukupi, saya yakin bisa minta tolong teman-teman saya yang peduli dengan kemajuan anak bangsa untuk membeli mobil tersebut. Saya sedih masalah ini jadi perkara pidana. Saya berharap teman-teman tidak patah semangat. Selama ini BUMN juga mengalokasikan dana yang besar untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, olahraga dan sebagainya. Saya juga tidak tahu apakah yang seperti itu juga tidak boleh. (rd/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: