Aktivitas Warga Ketika Sungai Cimanuk Surut
Perahu Tambangan Jadi Jembatan karena Tidak Bisa Beroperasi Minimnya pasokan air dari kawasan hulu membuat debit air Sungai Cimanuk surut. Kondisi ini membuat perahu tambangan tidak bisa beroperasi seperti biasanya. Kendati demikian, warga yang biasa menyeberang memanfaatkan perahu tambangan, sedikit diuntungkan karena air sungai relatif dangkal. ANANG SYAHRONI, Kertasmaya BERKURANGNYA ketinggian air di Sungai Cimanuk membuat sebagian dasar sungai terlihat. Kondisi ini membuat perahu tambangan kesulitan beroperasi. Perahu yang sehari-harinya dijadikan warga sebagai alat untuk menyeberang ke Blok Pulo Cangak, saat ini mangkrak. Kendati demikian, warga tetap bisa menyeberang karena pemilik usaha perahu tambangan membuat jembatan kayu yang dapat dilewati masyarakat. Beni (25) salah satu pengelola perahu tambangan di Pulo Cangak Kertasmaya mengatakan, dirinya dengan pemilik perahu tambangan lainnya menjadikan perahu tambangan menjadi jembatan kayu yang dapat dilewati. “Airnya sudah surut dan dangkal, jadi kami membuat jembatan yang menghubungkan dari ujung sungai ke ujung sungai lagi, kalau tidak di bikin jembatan tidak bisa menyebrangkan orang, kerena airnya sudah surut,” ujar Beni, kepada Radar, Minggu (5/7). Beni menambahkan perahu tambangan yang dijadikan jembatan diperkua dengan penyangga agar memperkuat konstruksi jembatan ketika dilewati motor. Tujuannya agar jembatan tidak bergoyang dan lebih aman ketika dilewati. “Untuk memberikan rasa aman kami juga membuat jembatannya mengapung dan perahu tembangan ditaroh di tengah supaya ketika dilewati tidak oleng,” ungkapnya. Sementara itu, salah satu pelanggan, Adi (20) mengatakan dirinya sudah sering melawati jembatan perahu tambangan untuk aktivitasnya sehari-hari. Terkadang memang ada perasaan was-was ketika melawati jembatan, namun menurutnya jembatan tersebut sangat membantu warga untuk menyeberang. “Walaupun terkadang kami merasa was-was ketika melintasi jembatan yang hanya terbuat dari kayu, tapi membatu kita juga untuk memotong jarak dan mempersingkat waktu untuk aktivitas kita sehari-hari apalagi lagi murah hanya Rp2 ribu saja ongkos menyeberangnya,” beber dia. Seperti diketahui, untuk menyeberang ke Blok Pulo Cangak, warga harus melintasi Sungai Cimanuk. Tak ada jalan lain, kecuali memutar sampai ke Kecamatan Widasari yang jarak tempuhnya cukup jauh. Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah sendiri sudah menjanjikan pembangunan jembatan, setelah terjadinya musibah perahu tambangan terbalik ketika musim penghujan awal tahun ini. Warga di kawasan itu menanti realisasi pembangunan jembatan agar aktivitas sehari-hari mereka ditunjang dengan infrastruktur yang lebih baik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: