Giliran Indra Sjafrie Terancam Sanksi

Giliran Indra Sjafrie Terancam Sanksi

JAKARTA - PSSI terus menebar ancaman hukuman bagi anggotanya yang dinilai berseberangan. Ya, terbaru, pelatih Bali United Pusam FC (BUPFC) Indra Sjafrie sedang berada dalam bayang-bayang sanksi Komisi Disiplin PSSI. Indra dituding telah melakukan penghinaan verbal kepada PSSI dengan menyamakan otoritas tertinggi sepak bola nasional itu dengan salah satu partai terlarang. \"Kami sudah mendengar pernyataan Pak Indra ini dari sejumlah media. Dan, data-data itu sedang kami perdalam,\" kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Achmad Yulianto, kemarin (10/7). \"Kalau dia benar-benar terbukti melakukan itu (penghinaan, Red) maka sudah pasti akan ada sanksi berat kepadanya,\" lanjut pria asal Surabaya, Jawa Timur itu. Akhir Juni lalu, Indra sempat menjadi buah bibir sejumlah elit PSSI. Itu bermula dari penyataan kerasnya di sebuah surat kabar di Bali yang menyamakan PSSI dengan sebuah partai politik yang dilarang aktivitasnya oleh pemerintah. Pernyataan Indra tersebut sejatinya tidak keliru, karena PSSI saat ini sedang dibekukan aktivitas keolahragaannya oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga. Nah, enggan salah dalam mengambil keputusan, Yulianto menegaskan bahwa mereka akan segera memanggil Indra Sjafrie untuk mendapat klarifikasi secara langsung. \"Klarifikasi Indra kemudian akan kami komparasikan dengan pernyataannya di koran serta bukti rekaman perkataannya yang kami punya. Kami juga tak mau menghukum orang tanpa bukti,\" tegasnya. Sementara itu, Indra Sjafrie membantah bahwa dia telah menjelek-jelekan PSSI. Menurutnya,  pernyataannya disebuah media cetak di Bali akhir Juni lalu itu, hanya sebatas untuk menganalogikan nasib PSSI yang saat ini sedang dibekukan oleh pemerintah. \"Waktu itu saya ditanya wartawan kalau organisasi apa saja yang pernah dibekukan oleh pemerintah. Saat itu, yang saya ingat hanya PKI (Partai Komunis Indonesia),\"ucapnya. \" Ya langsung saja saya jawab PKI,\" tegasnya. Belakangan, pernyataan pelatih yang pernah membawa Timnas U-19 Indonesia juara Piala AFF U-19 pada 2013 silam itu lantas menjadi boomerang.\"Kalau saya dipanggil ke Jakarta, saya siap datang untuk menjelaskan semuanya, biar tidak ada yang salah paham. Saya ini adalah bagian dari keluarga PSSI dan tidak mungkin saya akan menyerang keluarga saya sendiri,\" timpal pria berkumis itu. Dalam perkembangan yang sama, pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana akan melakukan perlindungan bagi mereka yang ingin memperjuangkan kebenaran dan menginginkan reformasi di tubuh PSSI. \"Jadi, tidak perlu ada lagi yang takut meneriakan kebenaran, karena pemerintah siap memberikan perlindungan,\" kata Staf Khusus Menpora, M Khusen Yusuf. Perlindungan pemerintah tersebut juga akan dilakukan kepada Mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang diberhentikan secara tidak hormat dari Dewan Kehormatan PSSI dan dilarang seumur hidup untuk beraktivitas dalam sepak bola. \"PSSI ini aneh, statusnya kan sedang terhukum oleh FIFA, tapi kok masih mau memberikan hukuman bagi anggotanya sendiri,\" ucap Khusen. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: