Jalur Pantura Lengang, Stasiun mulai Padat

Jalur Pantura Lengang, Stasiun mulai Padat

CIREBON - Jika pemudik yang melintas di Tol Cipali terjebak kemacetan hingga belasan kilometer, pemudik yang melintas di jalur pantura Cirebon masih terpantau ramai wajar. Bahkan, hingga H-6 petugas kepolisian belum menutup semua U Turn (penggalan median jalan) karena volume kendaraan pemudik datang dalam jumlah tidak terlalu banyak. Di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, para pemudik yang berniat berangkat menggunakan bus biasanya memilih waktu pagi hari sesuai jadwal keberangkatan, sementara untuk kedatangan rata-rata setelah waktu dzuhur hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Menurut Kasubag TU UPTD Terminal Harjamukti, Zaenal Arifin, pihaknya sudah membuka posko mudik angkutan Lebaran sejak H-15. Jika dilihat memang ada tren penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu menurutnya, sudah bisa dilihat di situs Kemenhub, di mana metode penginputannya setiap dua jam sekali. “Kita sistemnya online, jadi bisa dilihat dan bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujarnya. Menurutnya, data yang diinput tersebut adalah catatan armada kendaraan yang beraktivitas naik dan turun di terminal. “Kalau hanya lintas kita tidak catat, data itu ya yang menaikturunkan penumpang di terminal,” imbuhnya. Dari grafis tabulasi di situs resmi Kemenhub, ada penurunan di Terminal Harjamukti, baik itu jumlah penumpang yang berangkat maupun dating, ataupun jumlah kendaraan yang datang maupun berangkat. Hal tersebut menurut Zaenal, karena Cirebon sendiri pada dasarnya merupakan tempat perlintasan dan bukan merupakan tempat tujuan. “Bus-bus banyak yang masuk terminal tapi biasanya hanya lintas saja,” tuturnya. Sementara itu, jumlah kendaraan yang melintas di jalan pantura masih didominasi oleh kendaraan roda dua dan mobil pribadi. Tercatat dari pos hitung Dishubinkom, setiap jamnya rata-rata kendaran yang melintas 1.423 kendaraan. Kondisi serupa juga terpantau di jalur pantura Desa Tegalkarang. Jalur yang biasanya numpuk pemudik, sampai H-6 tahun ini, tampak lengang dari kendaraan roda empat. Kendaraan yang lewat, baik dari arah Jakarta maupun Cirebon bisa dihitung dengan jari. Bukan hanya sepi dari pemudik, terlihat di Pos Keamanan Mudik Polres Cirebon Kabupaten pun, tidak terlihat anggota kepolisian yang bertugas di tepi jalan. Petugas hanya melakukan pemberitahuan melalui pengeras suara. Salah satu pemudik dari Jawa Tengah, Andi (56) mengatakan, dirinya sengaja tidak menggunakan jalan tol, karena jalur pantura terlihat sangat sepi. “Dilihat-lihat pantura sepi dari kendaraan pemudik, maka dari itu, kami sekeluarga lebih menggunakan jalur pantura, sekalian nganter saudara yang hendak pulang di wilayah Susukan,” katanya saat istirahat di tepi jalan pantura Desa Tegalkarang, Sabtu (11/07). Sementara itu, arus mudik di jalur pantura Indramayu mulai mengalami peningkatan, daripada hari sebelumnya. Arus mudik di jalur pantura Indramayu masih didominasi kendaraan roda dua. Meski ada peningkatan, tetapi arus mudik masih terlihat normal. KA Pos Pam Candangpingan Polsek Sukagumiwang AKP Masudin mengatakan, pihaknya menerjunkan anggota di beberapa titik terutama di masjid dan pom bensin. Untuk Polsek Sukagumiwang sendiri, membentuk dua pos pam, di bunderan Candangpingan dan Pasar Kertasamaya (Tulung Agung). “Kami masih terus memantau perkembangan arus kendaraan pemudik, dan sudah mulai ada peningkatan arus mudik. Tetapi arus masih terlihat lancar dan lengang,” ujarnya. STASIUN KEJAKSAN MULAI PADAT PEMUDIK Suasana di Stasiun Kejaksan, Kota Cirebon terlihat mulai ramai dipenuhi oleh para pemudik untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing, Sabtu (11/7). Manager Corporate Communication PT KAI Daop 3 Cirebon, Supriyanto mengatakan, meski telah terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang, keramaian puncak arus mudik tahun ini masih belum terlihat. \"Untuk puncaknya arus mudik sekitar tanggal 14 Juli atau H-3 menjelang Lebaran. Untuk sekarang memang diperkirakan jumlah penumpang lebih banyak dari tahun kemarin,\" ujarnya. Lebih lanjut Supriyanto mengatakan, untuk tiket menjelang Lebaran ini, sebagian besar sudah habis terjual. Hal itu, kata dia, dikarenakan Stasiun Kejaksan merupakan salah satu stasiun yang cukup banyak diminati oleh para pemudik. \"Kami berusaha memaksimalkan pengamanan di stasiun, suasana ruang tunggu yang memadai dan jam keberangkatan dan kedatangan yang cukup tepat,\" tambahnya. Dian Maryani, salah seorang pemudik yang hendak membeli tiket untuk pulang kampung mengatakan, dirinya sempat kesulitan untuk mendapatkan tiket. Namun, setelah mendengar pihak PT KAI menambah rangkaian KA, dirinya berinisiatif untuk memesan tiket secara online. \"Saya mau pulang kampung ke Semarang, bertemu dengan sanak saudara disana, merayakan Lebaran bersama sekeluarga.  Untungnya, masih bisa mendapatkan tiket tambahan. Jadi bisa mudik pada tahun ini,\" katanya sumringah. Selain Dian, ada juga Wawan Indrawan. Wawan bersama keluarganya hendak pulang kampung ke Jogjakarta. Bersama istri dan tiga orang anaknya, Wawan siap mudik dengan membawa koper dan tas yang penuh dengan keperluan keluarganya. \"Asli saya Jogjakarta, tapi sudah punya anak istri di Cirebon. Orang tua di Jogjakarta semua, jadi tiap Lebaran pasti mudik. Aman pakai kereta mudiknya,\" ungkapnya. (dri/arn/mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: