Ratusan Calon TKI Tertipu
Setor Puluhan Juta Rupiah, Alasannya Penundaan Keberangkatan CIREBON – Ratusan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diduga tertipu sebuah PT penyalur tenaga kerja yang bisa memberangkatkan para korban ke Jepang. Perwakilan CTKI tersebut kemudian melaporkan pelaku ke Polres Cirebon Kota, Kamis (6/8). Peristiwa ini pertama kali terkuak saat para korban yang sebelumnya diinapkan di salah satu SMK di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon yang rencananya pada tanggal 10 Agustus akan diberangkatkan ke Jepang, tiba-tiba menerima pemberitahuan dari PT IS melalui salah satu pimpinannya mengatakan pemberangkatan diundur sampai dengan akhir bulan. Para CTKI pun kemudian langsung resah dan gusar, pasalnya penundaan tersebut bukanlah yang pertama. Selain itu masing-masing dari ratusan CTKI tersebut sudah menyetorkan uang ke PT IS sebagai biaya keberangkatan ke Jepang. “Ada yang setor Rp8 juta sampai Rp35 juta, bahkan ada yang Rp40 juta,” ujar Muamar Kadafi (28) salah satu korban asal Cirebon. Menurut Muamar, sebelumnya sekitar 125 orang CTKI yang berasal dari sejumlah daerah dikumpulkan di Mundu untuk pelatihan bahasa Jepang sebagai persiapan akhir sebelum berangkat. Para CTKI emosi ketika mengetahui adanya penundaan keberangkatan dengan alasan tidak semua CTKI visanya keluar. “Akhirnya kita sepakat bahwa kendaraan milik pelaku tidak boleh keluar, dan minta perwakilan dari PT untuk bertemu dengan pihak dari Jakarta dan ternyata dari Jakarta tidak ada perekrutan dan kegiatan yang ada di Cirebon di luar tanggung jawab PT di Jakarta,” imbuhnya. Sadar menjadi korban penipuan, akhirnya para CTKI melaporkan kasus tersebut ke polisi dan turut pula diserahkan pimpinan PT IS yang berkantor di Kp Karanganom Kelurahan Pegambiran Kota Cirebon. Lebih lanjut dikatakan Muamar, jika ditotal jumlah CTKI yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Bali sekitar 500 orang yang modusnya oleh pelaku dijanjikan berangkat ke Jepang. Kini pimpinan PT IS, Pen (50) yang merupakan warga asli Kalimantan tersebut beserta sejumlah karyawan PT IS lainnya masih menjalani pemeriksaan di Unit Reskrim Polres Cirebon Kota. Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Dadang Sudiantoro SH mengatakan bahwa terlapor masih dalam pemeriksaan intensif. Pihaknya mengimbau agar warga tidak tergiur tawaran-tawaran bekerja di luar negeri dengan menyetorkan uang terlebih dahulu jika sumbernya tidak jelas. “Jangan mudah percaya, telusuri dulu sumbernya, jangan tergiur rayuan bisa bekerja di luar negeri dengan gaji besar. Waspada lebih baik dari pada nanti jadi korban,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: