Kali Cipadu Bakal Diguyur Rp60 Juta

Kali Cipadu Bakal Diguyur Rp60 Juta

LEMAHWUNGKUK - Penumpukan sampah hingga menjadi tanah timbul di Kali Cipadu, Kelurahan Kasepuhan disebut bakal mendapatkan anggaran Rp60 juta. Anggaran ini akan digunakan untuk pengerukan sampah di kali tersebut. Ketua RW 6 Cangkol Selatan, Basuni justru mempertanyakan kecilnya anggaran tersebut. \"Saya juga memang tidak tahu dari mana asal anggarannya, dan siapa yang akan mengeruknya. Infonya mau ada bantuan pengerukan Rp60 juta. Ya kalau anggaran kecil begitu lebih baik jangan,\" ungkapnya kepada Radar, kemarin. Diprediksi untuk mengeruk sampah dengan alat berat hingga bersih dibutuhkan anggaran Rp200 juta. Hingga kini, Kali Cipadu yang menjadi pembatas antara RW 6 Cangkol Selatan dan RW 7 Kelurahan Kasepuhan itu masih penuh oleh sampah. Warga meminta bantuan pemerintah kota untuk turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. Sampah yang menggunung itu menjadi sarang nyamuk. \"Kalau pagi, siang dan malam warga selalu mendapatkan serangan nyamuk,\" ungkapnya. Di lain sisi, akibat tumpukan sampah itu pula membuat sungai menjadi dangkal. Bahkan endapan sampah menjadi tanah timbul. Pantauan Radar, tanah timbul dijadikan oleh warga sebagai kandang ayam. Kesadaran warga dalam membuang sampah juga harus menjadi perhatian sendiri. Menurut dia, saat ini di lingkungnnya memang jauh dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Sehingga ada oknum warga yang membuang sampah sembarangan. \"Ya kalau sudah begini, mau bagaimana? Pemerintah harus bisa membantu, karena ini tidak bisa hanya dikerjakan dengan kerja bakhti warga,\" sebutnya. Sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPESDM Kota Cirebon, H Trisunu Basuki ST mempersilakan ketua RW segera mengusulkan melalui surat tertulis berikut foto-fotonya untuk pengerukan sampah di Kali Cipadu. \"Ya kalau memang sampah itu sudah mengganggu saluran air, kita akan garap. Tinggal RW bersama lurah silakan mengajukan surat kepada kami,\" kata Trisunu. Dikatakan dia, selain adanya pengerukan dibutuhkan pula keterlibatan masyarakat untuk menjaga kondisi kali. Pasalnya, selama ini sampah yang menumpuk di kali dan mengendap itu juga berasal dari perilaku masyarakat setempat yang membuang sampah sembarangan. \"Memang pengerukan saluran air itu tupoksi kita, tapi pemerintah di level kelurahan dan RW juga harus aktif menjaga lingkungan. Jangan sampai sudah dikeruk nanti kembali lagi penuh oleh sampah,\" jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon, Taufan Bharata SSos menyampaikanm pada dasarnya untuk sampah yang berada di sungai itu merupakan tupoksi dari bagian Sumber Daya Air untuk mengangkatnya. Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini hanya mengangkut sampah dari masyarakat melalui TPS lalu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). \"Akan tetapi jika diperlukan kita siap untuk, secara kebetulan kami sudah menerima peralatan eskapator satu buah dari pemerintah provinsi jawa barat, berarti total kita memiliki dua, itu bisa digunakan,\" ujarnya. Dijelaskan dia, permasalahan di kali cipadu itu. Bukan pada permasalahan sampahnya, akan tetapi itu sudah mengendap dan mendangkalkan saluran air. \"Ya kalau kita diminta bantuan oleh Bidang SDA kita siap membantunya, agar lingkungan bisa bersih,\" tambah taufan. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: