Gabah Kering Giling Tembus Rp500 Ribu

Gabah Kering Giling Tembus Rp500 Ribu

MAJALENGKA - Musim kemarau tidak hanya membuat para petani sulit mendapatkan pasokan air, tetapi berdampak meningkatnya harga gabah kering giling yang kini mencapai Rp500 ribu per Kuintal. Kenaikan tersebut terjadi hampir di seluruh Kabupaten Majalengka, terutama wilayah utara seperti Sumberjaya, Ligung, Kertajati, Jatitujuh, dan Jatiwangi yang setiap musim kemarau harga padi kering terus mengalami kenaikan signifikan. Salah seorang petani, Saenudin asal Desa Tegalaren Kecamatan Ligung mengungkapkan, sebelum kemarau harga gabah kering giling biasanya hanya mencapai Rp250 ribu - Rp350 ribu per kuintal. Namun karena pasokan air yang kurang, harga meningkat karena pasokan juga berkurang. “Berkurangnya pasokan air di wilayah utara membuat petani hanya bisa menanam paling banyak dua kali. Itupun seringkali memasuki masa tanam kedua, petani harus ekstra memikirkan pengairannya. Walaupun ada yang tiga kali, itu biasanya hanya dilakukan oleh para petani di wilayah pegunungan seperti Argapura, Maja, Cikijing, Talaga, dan Bantarujeg. Sehingga hal ini yang sering membuat harga padi kering mahal,” ungkapnya Rabu (12/8). Sementara itu, Sanusi petani lainnya menambahkan bahwa kenaikan harga adalah wajar, karena menurutnya di musim kemarau bukan hanya gabah kering saja yang mengalami kenaikan tetapi daging dan sayuran juga sering mengalami kenaikan. Kebutuhan pokok yang lain juga sering mengalami kenaikan yang cukup tinggi.” ungkapnya. Dirinya berharap kurangnya pasokan air dan kenaikan padi kering tidak menjadi sebuah alasan untuk para petani berhenti menanam. Karena di musim kemarau, masih banyak tanaman lain yang bisa dimanfaatkan oleh para petani. “Banyak jenis tanaman yang bisa ditanam oleh para petani, seperi semangka, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, memasuki musim kemarau tidak menjadi alasan kita untuk berhenti bercocok tanam,” pungkasnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: