Sarjana Kongo-Kamboja Isi Kuliah Umum Fisip Unma

Sarjana Kongo-Kamboja Isi Kuliah Umum Fisip Unma

MAJALENGKA – Untuk memahami pembangunan berkelanjutan dan memahami cara memperbaiki lingkungan tanpa mengorbankan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Majalengka (Fisip Unma) mengelar seminar komparasi social politik Indonesia-Kongo-Kamboja dengan tema “Sustainable Development in Development Countries” di aulau Fisip, Kamis (13/8). Panitia pelaksana menghadirkan pembicara dari dua Negara, yakni Nsad Hekassoukini Vivaldi Aide Dirami BA MSi, sarjana dari Kongo dan Mao Sinaa LLB MSi asal. Mereka didampingi salah satu lulusan terbaik Fisip Unma, Vivi Pusvitasary SIP MSi. Salah satu materi yang dijadikan bahan diskusiyakni tentang cara mengantisipasi kerusakan lingkungan ketika berlangsung sebuah pembangunan, di sebuah Negara berkembang seperti Kongo, Kamboja, dan Indonesia. Vivi Pusvitasary mewakili kedua pembicara itu menjelaskan, bahwa tujuan seminar untuk mengajak para mahasiswa berpartisipasi memberikan konsep-konsep pembangunan yang layak dan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat. Ketika tidak memikirkan dampak positif dan negatif suatu pembangunan, akan merugikan masyarakat. “Contohnya pembangunan bandara yang ada di Majalengka, kita ketahui banyak lahan produktif yang tergusur oleh pembangunan itu. Jika tidak dipikirkan solusinya, ini akan berdampak kurangnya pasokan pangan dan ini jelas akan merugikan masyarakat,” ungkapnya. Sementara itu, Dekan Fisip Unma Dr Aceng Jarkasih MSi menambahkan bahwa kuliah umum digelar agar mahasiswa mau mengenal perbandingan sosial politik antara Indonesia, Kamboja, dan Kongo. Mulai dari kultur, sosial, ekonomi, dan politik. Karena sejauh ini, kondisi dari ketiga negara itu hampir sama. “Pada pertemuan kali ini, materi yang disampaikan hanya baru sebatas pengenalan saja dan memberikan ekpektasi kepada mahasiswa agar mau memahami kondisi dari ketiga negara itu,” tambahnya. (bae)       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: