Mutasi Bergeser Awal September

Mutasi Bergeser Awal September

BK-Diklat Lakukan Tahap Akhir Verifikasi KEJAKSAN- Waktu pelaksanaan mutasi yang disebut akan digelar pekan terakhir Agustus, besar kemungkinan akan bergeser kembali ke awal September. Hal ini dilihat dari persiapan yang dilakukan BK-Diklat Kota Cirebon dalam menentukan nama-nama pejabat yang akan dimutasi. Hingga saat ini, persiapan akhir proses verifikasi dan pendataan calon pejabat promosi masih dilakukan. Kepala Bidang Mutasi BK-Diklat Kota Cirebon Dudung Saefudin SAP mengatakan hingga saat ini mutasi dalam persiapan proses akhir verifikasi dan pendataan calon pejabat. Selanjutnya, menunggu instruksi sekretaris daerah untuk melakukan rapat finalisasi. Sebab, saat ini sudah tidak ada lagi tim Badan Pertimbangan Kepangkatan dan Jabatan (Baperjakat). Berganti nama menjadi Tim Penilai Kinerja Pegawai. “Pak Sekda menjabat sebagai ketua. Kalau sudah rapat finalisasi tiga nama akhir, baru diajukan ke Pak Walikota untuk menentukan satu nama. Itu hak prerogatif,” paparnya kepada Radar, Selasa (18/8). Hingga saat ini, belum ada koordinasi dengan bagian hukum setda Kota Cirebon. Alasannya, kata Dudung, untuk penomeran tidak membutuhkan waktu lama. Syarat untuk mendapatkan promosi masih sama seperti sebelumnya. Memasuki era Aparatur Sipil Negara (ASN) ini, aturan yang ada masih berlaku. Yaitu, eselon IVa yang memenuhi syarat diajukan dari SKPD masing-masing untuk promosi eselon IIIb. “Minimal 2 tahun menduduki eselon IVa dan dua kali duduk di jabatan setingkat. Baru boleh promosi eselon IIIb,” terangnya. Setelah beberapa nama yang memenuhi syarat promosi dikumpulkan dan telah mendapatkan verifikasi, masuk ke tahap akhir penentuan tiga nama. Selanjutnya, kata Dudung, tiga nama itu diajukan kepada walikota dan menentukan satu nama untuk promosi. Namun, sampai saat ini, ujarnya, belum sampai pada pembahasan tiga nama. “Masih ada dua tahap proses lagi. Pembahasan menentukan tiga nama dalam rapat finalisasi dan menentukan satu nama yang terpilih,” jelas Dudung.  Karena itu, dia memperkirakan mutasi belum akan digelar pada akhir Agustus ini. Sangat terbuka kemungkinan mutasi baru dilakukan pada awal September nanti. Sementara itu, ucap Dudung, untuk rotasi eselon dua belum ada informasi. Karena harus mendapatkan izin dan berproses di tingkat Provinsi Jawa Barat, hampir tidak mungkin rotasi eselon dua terjadi pada mutasi awal September nanti. Sampai saat ini, belum ada rapat lanjutan yang membahas mutasi. Hanya saja, BK-Diklat tetap melakukan persiapan untuk pemenuhan administrasi dari pejabat maupun proses mutasi itu sendiri. Sekda Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi mengatakan, untuk sampai pada tahapan mutasi, Pemerintah Kota Cirebon lebih berhati-hati. Salah satu bentuk langkah sikap hati-hati, ada tahapan konsultasi terlebih dahulu kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Hal ini dilakukan sebelum memutuskan langkah dan proses mutasi selanjutnya. “Kami berhati-hati dalam mutasi,” ujarnya kepada Radar, kemarin. Setidaknya, gejolak yang timbul akibat mutasi tidak berdampak luas dan tidak sampai timbul gugatan hukum. Karena itu, pihaknya melakukan konsultasi ke KASN untuk memastikan prosedur dan langkah yang tepat. Adapun terkait mutasi yang didalamnya ada rotasi untuk para pejabat di tingkat eselon III dan IV, Asep Dedi memastikan akan ada rotasi. Hal itu sebagai akibat dari kursi promosi yang ada. Semangat mutasi kali ini yang mengisi kekosongan jabatan yang ada. Setelah mengisi kursi kosong pada mutasi terdekat, tahun 2016 akan kembali digelar mutasi. Pasalnya, ada beberapa pejabat eselon tiga dan empat yang akan pensiun tahun depan. Sementara, gelombang besar promosi dan rotasi akan dilakukan pada tahun 2017. Saat itu, puluhan pejabat eselon dua, tiga dan empat dipastikan pensiun. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: