Strategi Jitu, Serang Belanda sampai ke Majalengka  

Strategi Jitu, Serang Belanda sampai ke Majalengka  

Upaya Wawan Hernawan Memperkenalkan Sejarah Cirebon (3) Komikisun yang mengangkat tokoh utama Ki Bagus Rangin dan kisah Perang Kedondong memantik perhatian dari semua elemen masyarakat. Tidak terkecuali dari Pemkot Cirebon. Perjuangan dan aksi heroik Ki Bagus Rangin memang layak diinformasikan kepada masyarakat Cirebon. JAMAL SUTEJA, Cirebon SEBAGAI salah satu basis perjuangan melawan penjajah, Cirebon belum memiliki nama pahlawan nasional yang mencuat ke permukaan, terutama pada masa era perjuangan melawan kolonial Belanda. Maka, Ki Bagus Rangin bisa menjadi tokoh yang layak mendapatkan gelar itu. Sebut saja, di Jogjakarta siapa yang tak kenal dengan Pangeran Diponegoro, begitu juga Teuku Umar dan Cut Nyak Dien di Aceh, Pangeran Antasari di Kalimantan, Imam Bonjol di Sumatera Barat, dan tokoh lainnya. Hal ini menjadi tanda tanya besar, Cirebon kenapa tak punya pahlawan? Kepala Disporbudpar Kota Cirebon Drs H Dana Kartiman MPd mengatakan pihaknya mendukung pengusulan Ki Bagus Rangin menjadi pahlawan nasional. \"Kalau memang masyarakat dan semuanya sudah mengakui layak, kita mendukung. Sebab, dia adalah salah satu yang menggerakan massa saat itu untuk melawan penjajahan Belanda,\" terang Dana, kemarin. Dikatakan dia, sosok Ki Bagus Rangin bisa jadi sebagai tokoh pemersatu di wilayah III Cirebon. Karena dia lahir di Jatitujuh, Majalengka. Sementara pergerakannya dalam melawan penjajah juga memiliki pos di mana-mana. \"Kalau secara nasional memang sudah diakui, buktinya ada patungnya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tapi tidak tahu di daerah bagaimana responsnya?\" jelasnya. Di Kota Bandung, bahkan nama Ki Bagus Rangin sudah dijadikan nama jalan penghubung. Terbitnya komikisun yang digagas oleh Wawan Hernawan, pun mendapat sambutan postif. Dana menyebutkan hal ini sebagai sesuatu yang bagus, untuk bisa menginformasikan kepada masyarakat. “Akan tetapi memang harus ada kajian dulu. Jangan sampai nanti menuai pro kontra di masyarakat,\" jelasnya. Menurut Dana, sosok Ki Bagus Rangin bukan hanya seorang pejuang yang melakukan perlawanan dengan selalu mengangkat senjata. Kelebihannya, Ki Bagus Rangin itu tidak serta merta melakukan perlawanan dengan kekerasan. Ada strategi jitu dalam menggerakkan massa melalui dakwah ke masyarakat yang berisi ajak perjuangan dan cara mengatur siasat. Saat itu, kata Dana, perjuangan dilakukan dengan alat-alat sederhana. Dengan jumlah masyarakat yang sedikit, Ki Bagus Rangin bisa mempersatukan perjuangan terutama di wilayah Ciayumajakuning. \"Pergerakan dia menyerang Belanda sampai ke  Majalengka dan juga memiliki pos-pos di berbagai tempat,\" ungkapnya. Menurut Dana, ada informasi yang menyebutkan bahwa Tim Penelitian dan Pengkajian Gelar Daerah (TP2D) Provinsi Jawa Barat akan menggelar seminar soal pengukuhan Ki Bagus Rangin sebagai pahlawan nasional. Seminar ini akan dihadiri oleh tiga narasumber, yakni Prof Dr Nina Herlina Lubis MS, Prof Dr Joko Marihandono dan R Achmad Opan Safari Hasyim. Kegiatan sendiri bakal digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon pada hari Rabu, 8 September 2015, mendatang. Di lain sisi, Sang Penggagas Komikisun, Wawan Hernawan menyebutkan dalam serial komiknya ada yang berjudul Negara Panca Tengah. Judul ini diambil dari beberapa wilayah yang menjadi tempat pergerakan Ki Bagus Rangin. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah mencetak empat judul seri dari 10 judul yang bakal dibuat. \"Ke depan ini kita upayakan bisa menjadi bahan bacaan bagi anak-anak sekolah dan masyarakat,\" ungkapnya. Dia menyebutkan, komikisun didesain tidak untuk komersil. Harga satu komikisun Rp65 ribu. Namun tidak menutup kemungkinan jika ke depan komikisun ini bisa juga dicetak dengan banyak dan diperjualbelikan. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: