Golkar Versi AL, Usung Toto-Eeng

Golkar Versi AL, Usung Toto-Eeng

\"kursiwawali\"KEJAKSAN - Pertemuan antara Walikota Drs Nasrudin Azis dengan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon versi SK Agung Laksono (AL), Agus Sihombing tampaknya mulai ada titik temu. Kabarnya, Golkar sudah final mengusung Toto Sunanto dan Eeng Charli sebagai calon wakil walikota yang akan disampaikan ke walikota untuk dikirimkan ke DPRD. Sumber Radar di lingkaran walikota menyebutkan, calon wakil walikota yang akan diusung Golkar versi Agung Laksono sudah final. Hampir pasti nama yang akan diusung adalah Toto Sunanto dan Eeng Charli. Dua nama itu sama dengan yang diajukan Partai Demokrat. “Final Toto-Eeng Charli,” kata sumber Radar di lingkaran Azis yang namanya minta tidak dikorankan, Minggu (30/8). Jumat malam Sabtu, masih kata sumber Radar, walikota kembali menggelar pertemuan dengan Agus Sihombing, hanya saja lokasi pertemuannya berbeda. Jika Kamis malam Jumat pertemuannya di rumdin walikota, untuk Jumat malam Sabtu pertemuannya di suatu tempat yang dirahasiakan. Terpisah, Wakil Ketua DPD Golkar Kota Cirebon versi Agung Laksono, Herawan Effendi enggan menyebutkan hasil pertemuannya, termasuk saat ditanya kabar dua nama Toto Sunanto-Eeng Charli yang akan dikirim ke walikota. Namun demikian, Herawan menjelaskan, dari pertemuan terbatas antara ketua Plt DPD PG Kota Cirebon dan beberapa pengurus Plt DPD, penentuan siapa bakal calon wakil walikota yang akan diusung oleh Partai Golkar Kota Cirebon akan ditentukan dalam rapat pleno Plt DPD Partai Golkar Kota yang akan diadakan awal bulan September. Secara pribadi maupun kader, pria yang akrab disapa Aep ini menyatakan, soal  siapa nama yang akan diusung oleh Golkar, itu menjadi nomor sekian. Yang pertama dan paling utama bagi Partai Golkar, lanjutnya, menandatangani berita acara (BA) tentang kesepakatan nama-nama bakal calon walikota.  Dengan  telah ditandatanganinya berita acara tersebut oleh PG,  maka PG telah menjawab tudingan dan opini publik yang selama ini berkembang, bahwa Golkar telah menghambat proses pemilihan wakil walikota. “Tuduhan itu sangat menyakitkan kami sebagai partai besar yang selama ini selalu mengedepankan prinsip musyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan,” tegasnya. Terkait apakah bakal ada dua nama yang berbeda yang akan diusung Golkar karena terkait adanya dua kubu yaitu kubu DPP Hasil Munas Bali dan Ancol, bagi Aep hal tersebut bisa saja terjadi. Tapi sekali lagi, pihaknya akan mengambil keputusan dengan mengutamakan prinsip musyawarah mufakat. Terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat M Handarujati Kalamullah mengakui ada pertemuan antara walikota yang juga ketua DPC Partai Demokrat dengan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon versi Agung Laksono. Hanya saja, secara detail Andru mengaku tidak tahu isi pertemuannya. “Tahu pertemuannya, tapi detail isi pertemuannya saya kurang tahu,” kata Andru. Namun demikian, dia berharap dalam waktu dekat ada perkembangan positif terkait nama calon wakil walikota yang diusulkan Partai Golkar. Karena pada prinsipnya, walikota ingin memiliki wakil agar bisa berbagi tugas. Pasalnya, beban kerja walikota tidak bisa dipikul sendiri, tapi harus dibagi dengan wakil. “Sampai sekarang walikota tetap menginginkan wakil walikota, salah besar jika walikota dituding tidak menginginkan wakil walikota,” pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: