Kemarau Panjang, Stok Beras Terancam

Kemarau Panjang, Stok Beras Terancam

JAKARTA- Kemarau panjang saat ini tak hanya memicu bencana kebakaran hutan, pemerintah pun harus siap-siap menghadapi potensi ancaman kurangnya pasokan beras. Dirut Bulog Djarot Kusuma­yakti mengatakan, belum turunnya hujan hingga menjelang akhir September ini harus diwaspadai. Sebab, akan memiliki rentetan panjang pada siklus tanam pa­di dan panen di Indonesia. ‘’Ka­lau panen mundur, kita repot,’’ ujarnya usai bertemu Wakil Presi­den Jusuf Kalla (JK) di Ista­na Wakil Presiden, kemarin (18/9). Menurut Djarot, saat ini cadangan atau stok beras di gudang-gudang Bulog masih 1,7 juta ton. Dengan cadangan sebanyak itu, kebutuhan beras di dalam negeri sampai akhir tahun masih bisa tercukupi. “Jadi sampai Desember masih aman,” katanya. Lantas, bagaimana dengan ketersediaan beras pada awal 2016 mendatang? Ini yang membuat Bulog pusing. Djarot menyebut, awalnya Bulog berharap hujan sudah mulai turun pada September ini supaya para petani sudah bisa mulai menanam padi dan bisa memanennya mulai Januari 2016 mendatang, sehingga pada awal nanti gudang-gudang Bulog sudah terisi beras untuk persediaan awal tahun 2016. Sayangnya, skenario tidak berjalan sesuai rencana. Dengan perkiraan musim kemarau masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang, bahkan ada kemungkinan berlanjut hingga November, maka musim tanam padi akan mundur sehingga musim panen pun ikut mundur. “Makanya kita harus siapkan stok cukup besar di akhir tahun ini (untuk persediaan awal tahun depan),’’ ucapnya. Lalu, apakah Bulog akan mulai membuka keran impor beras untuk mengamankan pasokan tahun depan? Djarot enggan berkomentar. Hingga saat ini, pihaknya masih berhadap program antisipasi kemarau yang dijalankan Kementerian Pertanian bisa efektif. Selebihnya, Bulog hanya bisa berdoa kepada Tuhan. “Harapan kita cuma satu, moga-moga segera datang hujan supaya panen tidak mundur,’’ ujarnya. Sementara Wapres JK mengatakan, dirinya memang sudah meminta kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman maupun dirut Bulog untuk terus mencermati kondisi di lapangan, baik di sentra persawahan dan gudang Bulog agar bisa segera mengambil langkah antisipatif jika kemarau panjang berlangsung hingga akhir tahun. (owi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: