Jaga Tradisi dan Ajaran Sunan Gunung Jati

Jaga Tradisi dan Ajaran Sunan Gunung Jati

CIREBON - Lantunan kalimat tahlil, zikir dan doa terdengar memenuhi setiap sudut Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Sabtu malam (26/9). Ratusan warga dari wilayah Cirebon dan sekitarnya datang menghadiri Haul ke-462 Sunan Gunung Jati. Selain warga, hadir juga Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE, Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Ghani Natadiningrat SE, Presiden RI yang diwakili Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr H Machasin MA dan para ulama. Sultan Sepuh mengatakan, Haul Sunan Gunung Jati ini sebagai bentuk penghormatan kepada Syekh Syarif Hidayatullah sebagai pendiri Cirebon. Selain ditujukan untuk mengenang segala kebaikan dan jasa Sunan Gunung Jati, juga dimaksudkan untuk terus mempertahankan tradisi yang sudah berjalan lama. “Untuk mengingat sejarah perjuangan dan ajaran agama Islam yang dibawakan para wali termasuk Sunan Gunung Jati. Petatah-petitih Sunan Gunung Jati sebagai bekal agar bisa meningkatkan keimanan melalui hubungan antara manusia dengan manusia dan hubungan antara manusia dengan Allah SWT,” ujarnya. Sultan berharap, sesuai ajaran yang diberikan Sunan Gunung Jati adalah menjaga akhlak. Manusia adalah makhluk sosial, bukan individual yang artinya harus hidup bermasyarakat dengan akhlak yang baik. “Sunan Gunung Jati titip untuk jaga akhlak yang baik, agar selamat di dunia dan akhirat. Tak hanya itu, ajaran Sunan Gunung Jati adalah agar hidup bermasyarakat, oleh karena itu harus peka terhadap situasi dan kondisi di sekitar apapun itu,” pesannya. Sementara itu, Dirjen BIMAS Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr H Machasin MA yang turut dalam acara haul tersebut mendapat kesan tersendiri. Menurutnya, mengikuti acara haul merupakan pengalaman tersendiri dan ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari sosok Sunan Gunung Jati. “Ini pengalaman bagi saya, banyak hal baik yang saya pelajari dari haul ini. Kebaikan yang dilakukan Sunan Gunung Jati semasa hidupnya patut dijadikan contoh. Semua pelajaran yang diberikan Sunan Gunung Jati pada masa lalu bisa diterapkan di masa yang akan datang,” tuturnya. Machasin berharap, tradisi yang baik tersebut akan terus ada, agar terus menginspirasi perubahan untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. “Merawat dan mempertahankan tradisi adalah bagian dari ketahanan budaya bangsa. Selain itu, haul ini adalah salah satu cara untuk terus mengenang para wali yang sudah menyebarkan agama Islam di daerah-daerah, termasuk yang dilakukan Sunan Gunung Jati di Cirebon,” pungkasnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: