Reshuffle Pengurus Dipaksakan
CIREBON – Ketua AMPG Kota Cirebon, Drs Danny Ramdanny menyatakan, reshuffle pengurus di tubuh DPD Partai Golkar Kota Cirebon, hanya isapan jempol. Karena menurutnya, dalam mekanisme surat usulan reshuffle pengurus yang ditunjukkan kepada DPD Partai Golkar Jawa Barat, sangat tendensius. Danny menyebutkan, surat usulan reshuffle kepengurusan DPD Partai Golkar Kota Cirebon sudah dilayangkan ke DPD Partai Golkar Jawa Barat, pertanggal 5 Desember 2011. Namun, surat reshuffle tersebut terkesan dipaksakan dan patut dipertanyakan. Karena yang bertanda tangan wakil sekretaris, bukan sekretaris. Bahkan Ir Toto Sunanto sebagai sekrtaris direshuffle. “Kecuali kader yang tidak aktif, tidak masalah jika direshuffle. Tapi nama yang tercantum pada surat reshuffle itu ada nama Ir Toto Sunanto yang jelas-jelas aktif. Silakan saja kalau benar-benar terjadi. Apa mampu menghadapi gejolak arus bawah,” tandasnya saat jumpa pers di Hotel Setia, Kejaksan, Selasa (31/1). Menurut Danny, DPD Partai Golkar Jawa Barat tidak mudah mengabulkan adanya surat usulan reshuffle tersebut. Karena dalam surat reshuffle pengurus DPD Partai Golkar Kota Cirebon tanpa menyertakan tanda tangan sekertaris Ir Toto Sunanto. “Saya kira, kasusnya akan sama dengan masalah pengangkatan Plt,” katanya. Danny membeberkan, dalam surat usulan reshuffle tersebut, Toto akan digantikan Dudy Juharno, yang sebelumnya wakil ketua. “Dudi sangat tidak layak menduduki jabatan sekertaris. Basis di grass root (akar rumput) saja tidak ada,” ungkapnya. Danny menegaskan, jika surat reshuffle yang diturunkan oleh DPD Golkar Jabar untuk kebaikan partai, AMPG akan mengawal keputusan tersebut. Sebaliknya, jika dipaksakan, AMPG siap berada di garda depan menolak reshuffle. Namun menurutnya, surat tersebut tidak akan ditindaklanjuti DPD Partai Golkar Jawa Barat. “Saya kira tindakan yang sangat konyol dan hanya memperkeruh suasana,” tegasnya. Danny mengingatkan, Sekertaris Ir Toto Sunanto dan Wakil Ketua satu Darjat Sudrajat akan mengundang seluruh kader dan pengurus DPD Golkar Kota Cirebon, pada hari Jumat tanggal 3 Februari 2011. Ini dilakukan, menurutnya, dalam rangka konsolidasi dan menyelesaikan persoalan partai yang berlarut-larut. Menurutnya, jika pengurus DPD Partai Golkar Kota Cirebon yang tidak bisa hadir harus melaporkan pada sekertaris. “Yang tidak hadir tanpa alasan jelas, maka saya anggap sebagai provokator dan biang persoalan di internal Partai Golkar. Yang selama ini hanya mementingkan pribadi.” tukasnya. Sebelumnya, Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Didi Sunardi mengatakan, reshuffle adalah hak preogratif dan kebijakan Sunaryo HW selaku ketua DPD. Ini dilakukan, dalam rangka melakukan revitalisasi organisasi. Dengan tujuan terkonsolidasinya Golkar. (hsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: