BPMPPT Tolak Tiga Investor

BPMPPT Tolak Tiga Investor

Raperda RDTR Jadi Penyebab Utama CIREBON - Badan Penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu (BPMPPT) Kota Cirebon menolak tiga investor. Penolakan tersebut atas dasar rancangan peraturan daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang tak kunjung rampung. Padahal, iklim investasi di Kota Cirebon diprediksi mengalami peningkatan sangat tajam, jika raperda RDTR rampung dan segera disahkan. Kabid Penanaman Modal BPMPPT Kota Cirebon Agus Supyana melalui Kasubidnya Icip Suryadi mengatakan, pengaruh Perda RDTR sangat besar bagi Pemerintah Kota Cirebon. Sebab, segala sesuatunya telah diatur secara detail dan rinci oleh perda tersebut. Jika tidak, investasi di Kota Cirebon terhambat. “Kota Cirebon akan lebih berkembang dengan pesat karena dampak RDTR. Hal ini dilihat dari segi investasi yang dilakukan oleh para investor,” ujar Icip kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/9). Dia mengungkapkan, belum rampungnya pembahasan Raperda RDTR, mengakibatkan banyaknya investor yang hendak melakukan penanaman modal ditolak. “Ada tiga investor minimarket yang mengajukan ke kami. Tapi kami serahkan berkasnya kembali karena kami harus menunggu Perda RDTR,” paparnya. Icip mengaku kesulitan untuk mengeluarkan izin jika Perda RDTR belum rampung. Sebab, banyak investor yang mengajukan izin di tempat yang tidak ter-cover dalam Perda RTRW. Tapi, jika Perda RDTR sudah beres dan diterapkan aturannya, semua akan jelas. Maka segala yang tidak ter-cover dalam RTRW semuanya ada di RDTR. “Di dalam Perda RDTR ini akan lebih mengatur segala sesuatunya yang lebih rinci,” jelasnya. Lebih lanjut dia mengungkapkan, perkembangan peningkatan iklim investor, ada 708 pada sektor perdagangan dan jasa yang masih mendominasi. Apalagi, banyak titik-titik Kota Cirebon yang menjadi objek wisata. “Kita akan terus lakukan promosi potensi yang ada di Kota Cirebon. Apalagi, iklim investasi di Kota Cirebon pada lima tahun mendatang diprediksi mengalami kenaikan signifikan. Tahun 2014 kemarin, Rp791.425.110.000. Artinya, untuk tahun ini targetnya bisa lebih dari itu,” pungkasnya. (sam)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: