Cirebon Jangan Cuma Jadi Konsumen

Cirebon Jangan Cuma Jadi Konsumen

Cirebon Creative Dorong Masyarakat Bangun Usaha Kuliner CIREBON- Selain hotel, gerai kuliner terutama kafe juga menjamur di Cirebon. Hampir di tiap ruas jalan, masyarakat bisa dengan mudah menemukan tempat kuliner dengan berbagai menu, konsep hingga dekorasi yang unik. Tak jarang gerai kuliner kini bukan hanya jadi tempat menikmati makanan, tetapi juga nongkrong  atau sekadar mengobrol ditemani kopi. Sekjen Cirebon Creative Wahyudi menyambut positif tumbuhnya gerai kuliner di Cirebon. Ini menjadi salah satu indikator jiwa entrepreneur masyarakat Cirebon khususnya anak muda sudah jauh lebih baik. Meski memang tidak semua gerai kuliner baru yang ada milik orang Cirebon asli, melainkan pendatang, penambahan cabang atau investor luar kota yang membaca peluang bagus untuk kuliner Cirebon. “Kalau pasarnya sudah bagus, yang lebih penting masyarakat Cirebon jangan sampai hanya jadi konsumen tetapi harus suskes pula menjalankan bisnisnya,” tuturnya pada Radar Cirebon, kemarin. Menurut dia, makin tingginya minat bisnis kuliner di kalangan anak muda tentu harus didukung. Namun mereka harus merancang sesuatu yang baru dan unik agar punya poin lebih di mata konsumen. Apalagi konsumen tentu punya banyak pilihan saat tak puas dengan konsep atau pelayanan yang disuguhkan. “Peluangnya masih bagus, apalagi masyarakat Cirebon punya karakter yang penasaran dengan hal baru. Kita lihat kalau ada tempat baru pasti selalu penuh tapi dalam beberapa waktu akan kembali normal,” tuturnya. Lanjut dia sudah seharusnya anak muda lebih mengedepankan minat entrepreneur. Apalagi dalam kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini, membangun usaha bisa menjadi solusi. Salah satu penyuka kuliner Jennie Sidharta mengaku senang makin banyaknya gerai kuliner di Cirebon. Jennie diuntungkan dengan semakin beragamnya pilihan menu yang ditawarkan, belum lagi konsep yang menarik. Soal selera Jennie mengaku tak pilih-pilih baik kafe ataupun tradisional. “Kalau aku suka coba makanan, nggak pilih-pilih kafe atau kuliner tradisional yang penting enak, tapi kalau kafe lebih eye catching dari tradisional,”akunya. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: