Api Amuk Pasar Arjawinangun
Sekitar 85% Kios Ludes, Diduga Akibat Korsleting Listrik CIREBON – Pasar tradisonal di Kabupaten Cirebon kembali terbakar. Setelah Pasar Sumber, giliran Pasar Junjang, Arjawinangun, ludes dilalap api, Sabtu (10/10) malam. Akibatnya, ratusan kios habis tidak bisa diselamatkan. Diduga, musibah kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Berdasarkan data yang dihimpun Radar, percikan api muncul di Blok E Pasar Arjawinangun. Entah apa penyebabnya, api kemudian semakin membesar dan menyambar kios-kios yang ada di lokasi. Sejumlah bahan mudah terbakar membuat api semakin besar sehingga merambat ke kios lainnya. Api mulai membesar sekitar pukul 00.15 dinihari. Melihat api yang terus membesar, warga langsung mematikan pusat saluran listrik di sekitar Pasar Junjang. Besarnya api lantaran di sekitar pasar, minim aktivitas pedagang. Sebab, pedagang di Pasar Junjang hanya ramai di pagi hari. Sementara di malam hari hanya pedagang sayuran lemprakan yang beraktivitas. Salah seorang pedagang bernama Akbar membeberkan, hingga pukul 03.00 dinihari, api sudah melalap sekitar 85 persen kios. Adapun lokasi yang terkena kebakaran, bagian dalam, barat, dan selatan habis tanpa sisa. Sementara, kios luar bagian timur masih aman. Dia menaksir kerugian mencapai miliaran rupiah. “Hingga kini kita belum mengetahui apakah ada korban jiwa atau tidak. Para pedagang masih berupaya menyelamatkan barang-barang yang tersisa,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (11/10). Pedagang daging Pasar Arjawinangun, Naim mengaku masih belum mengetahui persis penyebab kebakaran tersebut. Dirinya mencoba menyelamatkan barang-barang miliknya. \"Saya tidak tahu kenapa. Yang jelas sekarang apinya semakin membesar,\" ujarnya. Boim (33) warga Desa Junjang, Kecamatan Arjawinangun mengatakan, Pasar Junjang, Arjawinangun mudah terbakar lantaran puluhan kios menjual bahan yang mudah terbakar seperti baju dan cepon atau ceting yang bahannya terbuat dari kayu. \"Malam hari sepi pedagang. Jadi dugaan saya sih ini akibat korsleting listrik,\" ujar Boim yang berporfesi sebagai penjual kue pukis di pasar tersebut. Selain itu, api cepat membesar akibat lambatnya kedatangan petugas pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Hingga pukul 03.30 dinihari tadi, api belum bisa dipadamkan lantaran terus menjalar ke berbagai tempat. \"Kemungkinan pemadaman api ini bisa sampai pagi hari. Sebab, armada damkar hanya sedikit. Sehingga pemadaman kurang optimal. Akibat kejadian ini, secara otomatis pedagang banyak yang rugi hingga miliaran rupiah. Apalagi, Pasar Junjang adalah pasar induk di Kecamatan Arjawinangun,\" paparnya. Terpisah, salah satu petugas kepolisian saat dikonfirmasi belum dapat memberikan keterangan secara detail, termasuk penyebab pastinya kejadian tersebut. Karena api hingga kini belum padam dan masih dalam penanganan petugas kebakaran. Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam kebakaran masih mencoba menjinakkan si jago merah. Api sudah menghanguskan sebagian besar Pasar Arjawinangun dan hampir menyambar pemukiman warga. (sam/rhu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: