Dua Runner-Up dari Denmark
Borong Empat Gelar Taiwan Open JAKARTA - Prestasi bulu tangkis Indonesia masih terlihat maju mundur. Ya, prestasi yang diraih pebulu tangkis Indonesia kurang maksimal di ajang Super series Premier Denmark Open 2015. Sebab, dua wakil Indonesia tumbang di babak pemungkas, kemarin. Tommy Sugiarto dihajar Chen Long wakil Tiongkok stright game, 12-21, 12-21. Sedangkan di sektor ganda campuran, pasangan nomor satu Indonesia,Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali harus meraih runner-up. Sepanjang tahun ini, mereka seakan tertahan di peringkat kedua dalam event major. Tommy yang diharapkan bisa melampaui senior dia, Taufik Hidayat tak mampu berkutik menghadapi tunggal putra andalan Tiongkok tersebut. Terlebih motivasi dia untuk muncul kembali ke permukaan setelah keluar dari Pelatnas Cipayung cukup besar. Pembuktian tersebut belum bisa dimaksimalkan putra legenda bulu tangkis Indonesia, Icuk Sugiarto tersebut. Adapun Owi/Butet tumbang dari wakil Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, 22-20, 18-21 dan 9-21. Hasil tersebut menyamai capaian mereka tahun lalu. \"Kami sudah tiga kali berturut-turut sebelumnya bisa ke final di Denmark. Apapun hasilnya, kami tetap bersyukur,\" terang Owi dalam surat elektronik, kemarin. Padahal, pesaing terberat mereka Zhang Nan/Zhao Yunlei tersungkur di babak sebelumnya. Tetapi pencapaian mereka tahun ini memang belum maksimal. Seperti yang mereka tunjukkan di Indonesia Open Super Series Premier sebelumnya. Saat itu, mereka hanya sampai pada babak semifinal. \"Kami lihat, persaingan memang semakin ketat saja disini,\" timpal Butet. Para unggulan seperti Zhang/Zhao juga harus kalah di babak pertengahan. Artinya, lanjut Butet mereka harus mengambil sisi positif dari kekalahan yang mereka derita. Sementara itu, progres bagus ditunjukkan wakil Indonesia dari ajang Taiwan Open. Indonesia sukses membawa empat gelar. Capaian itu sebagai pelipur lara wakil Indonesia dari Denmark. Empat wakil tersebut antara lain, ganda putra Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya, tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, ganda putri Anggia Shita/Ni Ketut Mahadewi, dan ganda campuran Ronald Alexander/Melati Daeva. Hasil tersebut memberikan suntikan tersendiri buat para pebulu tangkis pelapis pelatnas Cipayung. Terkecuali Sony, empat kampiun di Taiwan Open adalah pebulu tangkis muda yang bisa membangkitkan masa depan bulu tangkis Indonesia. Kunci kemenangan Ronald/Melati diakui karena mereka berani bermain menekan dengan mengajak main lob. \"Pelatih sudah berikan instruksi untuk menekan,\" sebut Melati. kemenangan yang diraih pasangan ganda campuran muda Indonesia itu menjadi yang pertama kalinya di tahun ini. (nap) Hasil Final Taiwan Open 2015: Ganda Putra Marcus Fernaldi G/Kevin Sanjaya S (1/INA) vs Hoon Thien How/Lim Khim Wah (4/Malaysia) 21-12, 21-8 Tunggal Putri Lee Jang Mi (KOR) vs Kim Hyo Min (1/KOR) 21-16, 21-16 Tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro (16/INA) vs Wang Tzu Wei (5/TPE) 21-13, 21-15 Ganda Putri Anggia Shitta A/Ni Ketut Mahadewi I (4/INA) vs Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (JPN) 21-19, 21-14 Ganda Campuran Ronald Alexander/Melati Daeva O (1/INA) vs Chang Ko-Chi/Chang Hsin Tien (TPE) 21-18, 25-27, 21-15
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: