Polisi Buru Sopir Luragung
Korban Tabrakan di Indramayu Dijemput Paksa Keluarga INDRAMAYU - Sopir Bus Luragung Jaya, Ridwan (55) hingga kini masih belum diketahui keberadaannya. Karena pria asal Desa Pekandangan, Kecamatan/Kabupaten Indramayu itu, kabur setelah kejadian tabrakan yang merenggut tiga nyawa penumpangya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Selasa pagi (7/2). Kapolres Indramayu AKBP Golkar Pangarso SIK SH MH melalui Kasatlantas AKP Irwandi Yusuf, kepada wartawan, Rabu (8/2), mengatakan, bus Luragung Jaya bernopol E 7642 YB tersebut terus dikejar. “Kita memburu dan melacak keberadaannya. Karena dia (Ridwan, red) dinilai mengetahui insiden kecelakaan tersebut,” ujarnya. Dikatakan Irwandi, dalam perburuanya itu, pihaknya sudah menghubungi sejumlah kerabat sopir bus maut tersebut. Tentunya juga pihaknya meminta kepada Ridwan, agar mau menyerahkan diri ke polisi. “Kami juga masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi beserta barang bukti. Keterangan dari sopir bus itu sangat kita butuhkan guna melengkapi keterangan dari saksi lain,” imbuh Irwandi. Polisi masih belum menetapkan sopir bus tersebut sebagai tersangka. Sementara itu di RS MA Sentot Patrol, sebagian besar korban luka berat yang sebelumnya sempat dirawat, kini sudah pada dibawa pulang. Kepulangan korban, dijemput paksa oleh keluarganya. “Sore itu juga (7/2), korban sudah pada pulang, karena keluarganya menjemput paksa. Kami juga tidak tahu, mereka (pasien, red) itu apakah dibawa pulang ke rumah atau ke tempat lainya, yakni seperti pengobatan alternatif. Karena dari mereka, kondisi lukanya mengalami patah tulang,” ujar Roni Patisarani, perawat jaga UGD RS MA Sentot Patrol, kepada Radar. Kasem (60), warga Desa/Kecamatan Cikedung, Indramayu, salah satu pasien tabrakan masih menjalani perawatan di ruang kelas II RS MA Sentot Patrol. Saat ditemui, ia mengaku trauma ketika mengingat kejadian tabrakan tersebut. Nenek yang memilik dua anak dan dua cucu ini, mengatakan, saat kejadian, dirinya duduk di bangku tengah bus nahas tersebut. “Saya sempat melihat ke depan, ada mobil boks yang sedang berputar. Saat itu juga, bus yang saya tumpangi berbelok - belok lalu meloncat trotoar dan menabrak mobil besar dan panjang. Dan pada waktu itu juga, kondisi saya setengah sadar, karena bus yang saya tumpangi terbalik,” tuturnya. Dikatakan Kasem, saat kejadian berlangsung dirinya bersama penumpang lain menjerit minta tolong. Dirinya sempat terinjak-injak penumpang lain yang berusaha keluar setelah bus tersebut terbalik. Lebih lanjut, Kasem mengungkapkan, dirinya saat itu hendak ke rumah anaknya di Cikampek. Ia naik Bus Luragung Jaya, di pertigaaan Jangga, Kecamatan Losarang, sekitar pukul 05.45. Namun ketika di tengah perjalanan, yakni tepatnya di Desa Karang Layung, Kecamatan Sukra, sekitar pukul 06.30, bus yang ditumpanginya itu tiba-tiba mengalami kecelakaan menabrak truk trailer. Seperti diberitakan sebelumnya, bus Luragung Jaya nopol E 7642 YB yang dikemudikan Ridwan (55) itu, menabrak truk trailer bermuatan batangan besi nopol H 1889 BS, di Desa Karang Layung, Kecamatan Sukra, Indramayu, Selasa pagi (7/2) sekitar pukul 06.30 WIB. Dalam kejadian tersebut, tiga orang tewas dan belasan lain mengalami luka. Kesemua korban merupakan penumpang Bus Luragung Jaya asal Indramayu. Tabrakan terjadi di depan Masjid Jami Shirrotol Mustaqim. Tiga orang tewas dan belasan penumpang luka-luka. Ketiga korban tewas, yakni Agus Felani (30) sopir cadangan bus Luragung Jaya, Slamet (40) warga Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, dan Wardi (38) warga Desa Santing Kecamatan Losarang. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: