Diterjang Banjir, Jembatan Kritis

Diterjang Banjir, Jembatan Kritis

ASTANAJAPURA - Jembatan di Blok Dukusalam, Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura rusak akibat diterjang arus deras Sungai Cikanci, saat hujan mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya beberapa hari lalu. Kerusakan jembatan itu terlihat pada senderan jembatan sebelah barat berikut dengan badan jembatan. Berdasarkan pengamatan Radar di lapangan, jembatan yang panjangnya sekitar 12 meter dengan lebar 1,7 meter mengalami patah dan amblas pada sisi jembatan sebelah barat, karena tak kuat menahan tekanan air. Badan jembatan yang rusak panjangnya mencapai 5 meter sedangkan senderan jembatan yang terkena abrasi sepanjang 15 meter dengan tinggi 2 meter. Oleh warga sekitar, ruas jembatan yang amblas hanya diurug tanah dan batu agar bisa dilewati untuk sementara. Menurut Kuwu Buntet, Sudirman kerusakan jembatan itu mengakibatkan warga kesulitan melakukan aktivitas. Karena jembatan tersebut merupakan akses terdekat untuk menuju jalan utama desa. “Untuk sementara, jembatan belum bisa dilintasi kendaraan bermotor, karena dalam kondisi kritis. Warga harus menyusuri sungai yang jaraknya jauh,” tuturnya. Dijelaskan jembatan yang dibangun pada tahun 1999 dengan menggunakan dana swadaya, baru sekali diperbaiki pada tahun 2005 ketika arus deras menghantam jembatan tersebut. “Oleh masyarakat diperbaiki dan kini rusak lagi,” jelasnya. Pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa membantu perbaikan jembatan tersebut, karena masyarakat menginginkan jembatan bisa ditinggikan agar ketika air sungai meluap tidak menghantam jembatan secara langsung. “Kalau menggunakan dana swadaya masyarakat tidak akan sanggup meninggikan jembatan,” ungkap Kuwu Sudirman. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: