Dukung Anas, Kumpul di Makam Gunung Jati
CIREBON – Puluhan massa Partai Demokrat berkumpul di alun-alun kompleks makam Sunan Gunung jati, kemarin (10/2) guna mendukung Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Sebagai bentuk dukungan, puluhan kader membubuhkan tanda tangan di kain putih yang akan dikirimkan ke DPP Partai Demokrat. Massa berkumpul di alun-alun kompleks makam Sunan Gunung Jati usai salat Jumat. Deklarasi dan dukungan berupa tanda tangan di kain putih sepanjang 5 meter dengan tinta biru. Dalam surat pernyataan bersama Forum Masyarakat Peduli Demokrat (FMPD) yang didapatkan Radar dari panitia, termuat 9 poin pernyataan sikap dari DPC Partai Demokrat Kabupaten/Kota Cirebon, DPC Partai Demokrat Kabupaten Indramayu, Hero Centre, Formalida, Formusida, GMD, AMD, dan Barindo. Inti dari 9 poin pernyataan sikap itu, FMPD tetap mendukung sampai akhir masa jabatan kepemimpinan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum dan Eddie Baskoro Yudhoyono selaku Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat. Menurut Direktur Hero Center, Agus Prayoga SH massa yang berkumpul saat ini adalah aksi yang dilakukan secara spontanitas. Meskipun dalam surat pernyataan sikap tercantum beberapa DPC Partai Demokrat, Agus membantah jika hal itu atas inisiatif DPC. “Kumpul bersama ini inisiatif anggota Partai Demokrat bukan dari DPC, DPD maupun DPP. Tetapi hal ini spontanitas saja,” tegasnya kepada sejumlah wartawan di sela-sela acara, Jumat (10/2). Ia menjelaskan, para anggota Partai Demokrat yang berkumpul ini sebagai bentuk rasa keprihatinan terhadap apa yang yang terjadi di Partai Demokrat pusat dengan ditetapkannya salah satu pengurus DPP Demokrat, Angelina Sondakh menjadi tersangka. “Gonjang-ganjing ini sangat berpengaruh secara psikologis untuk para kader Demokrat,” ujar Agus Prayoga. Menanggapi kasus yang menimpa Angelina Sondakh, Wakil Ketua DPC PD Kota Cirebon ini melihatnya sebagai oknum yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara personal, bukan kepartaian. Selain itu, Agus menyatakan bahwa Anas Urbaningrum belum ditetapkan menjadi tersangka, sehingga apa yang santer diberitakan selama ini menjurus kepada kriminalisasi terhadap Anas. Agus mencontohkan Ketua DPC Golkar Kota Cirebon, Sunaryo HW dan mantan Ketua DPRD Kota Cirebon asal PDIP Suryana, sebagai bentuk konkret dari sebuah penghakiman. “Kalau mereka berdua bukan kriminalisasi, kita semua sudah tahu mereka telah dihukum. Tapi bukan berarti Partai Golkar dan PDIP bersalah,” terangnya. Mengutip pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus sependapat jika ada kader Demokrat yang terlibat korupsi harus diproses hukum. Hal ini, lanjutnya, sudah menjadi kebijakan partai yang tertuang dalam AD/ART. Terkait acara yang dilakukan di Gunungjati, Agus mengaku sudah memberitahukan acara itu kepada DPC Demokrat Kabupaten Cirebon. Namun, katanya, tidak ada satu pun perwakilan pengurus DPC Kabupaten yang hadir. “Ya sudah, silakan saja tidak hadir. Toh ini agenda spontanitas karena kami tidak ingin terpecah,” tegasnya. Hal senada disampaikan Ketua DPC Demokrat kabupaten Indramayu, Ir Sri Budiharjo Herman. Menurutnya, kader Demokrat yang berkumpul ingin menunjukkan bahwa di tingkat akar rumput, Demokrat tetap solid. “Dari pusat sampai ke bawah, semua solid,” ujarnya. Ia dan kader Demokrat lainnya tetap setia mendukung Anas Urbaningrum. Ia mengharapkan agar politik adu domba dan pembunuhan karakter yang mencoreng nama baik Partai Demokrat segera dihentikan. “Bersihkan nama baik Partai Demokrat dari ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya. Terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cirebon, H Agus Effendi SH MH mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut. “Wah acara di Gunug jati saya tidak tahu tuh, memang setahu saya tidak ada acara. Malah saya tahunya dari wartawan,” tuturnya. Seharusnya, ujar dia ada pemberitahuan terlebih dahulu. “Masa ketuanya tidak dikasih tahu, harusnya kan ada pemberitahuan dulu, setidaknya lewat telepon atau SMS,” tambah Agus. Pada bagian lain, ia tidak mempermasalahkan doa bersama dan penggalangan dukungan untuk Anas Urbaningrum. “Silakan saja, saya tidak melarang (doa bersama). Walaupun tidak pernah ada koordinasi dengan DPC,” ungkapnya seraya mengatakan doa bersama dan dukungan kepada Ketua Umum Anas Urbaningrum, menjadi hal positif sepanjang untuk kebaikan Partai Demokrat. (ysf/via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: