Proteksi Pelaku UMKM

Proteksi Pelaku UMKM

Disperindag Ajak Masyarakat Cinta Produk Dalam Negeri \"grfs-umkm\"CIREBON - Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) awal 2016 mendatang membuat Indonesia berpotensi menjadi target pasar negara Asia Tenggara. Mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar se-ASEAN dan masyarakatnya yang cenderung konsumtif. Maka dari itu, Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM pun berupaya meningkatkan daya saing para pelaku UMKM yang ada. Sehingga mereka bisa bersaing dalam MEA. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, Agus Mulyadi menjelaskan masa depan perekonomian bangsa bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menciptakan produk unggulan. “Bukan tidak mungkin jika MEA diretetapkan, Indonesia menjadi potensi target pasar ASEAN. Karena jumlah penduduknya banyak dan masyarakatnya konsumtif. Masyarakat kita pun belum cukup mampu memproduksi barang-barang canggih dan modern,” tuturnya. Agus menjelaskan, kecintaan masyarakat menerima produk dalam negeri pun menjadi faktor utama keberhasilan membangun perekonomian Indonesia. Akan tetapi, hal itu sangat dilematis karena produk luar negeri berbagai jenis masuk dan tidak bisa tersaingi oleh produk lokal. Menghadapi MEA, mantan Kabag Perekonomian Setda itu mengaku, saat ini terus dilakukan upaya strategis peningkatan pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Proteksi pelaku UMKM ini perlu dilakukan mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada pelaku UMKM. “Kami terus proteksi UMKM agar terus mengembangkan usahanya. Disperindag terus mengadvokasi para pelaku UMKM karena hampir semuanya belum punya izin dan label resmi. Pelatihan manajemen akses pembiayaan bagi UMKM itu perlu ditingkatkan, serta mecari investor untuk penambahan modal karena biasanya pelaku UMKM terkendala modal,” katanya. Potensi Indonesia harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk kemajuan perekonomian nasional. Dirinya yakin, jika masyarakat lebih banyak menggunakan produk lokal maka ekonomi nasional akan maju. Untuk itu, Disperindagkop UMKM akan membuat situs jual beli online UMKM agar produk lokal bisa dipamerkan dan dikenalkan masyarakat luas. “Sekarang ini jual beli kebanyakan sudah dilakukan dengan cara online, maka kami mencoba mengambil cara itu. Disperindag juga terus berusaha memprovokasi masyarakat agar menggunakan produk dalam negeri. Ini bukan saja berbicara nasionalisme, tetapi juga untuk meningkatkan ekonomi bangsa,” katanya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: