Kekerasan Anak Masih Tinggi

Kekerasan Anak Masih Tinggi

SUMBER–Kabupaten Cirebon menjadi tuan rumah kampanye anti kekerasan terhadap wanita dan anak, kemarin (12/11). Digelar di Kelurahan Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat bersama Istri Gubernur Jawa Barat Dr Hj Netty Prasetiyani Heryawan dan Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi beserta elemen lain menyuarakan anti kekerasan pada perempuan dan anak. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Cirebon Supardi Priatna menjelaskan kekerasan terhadap anak dan perempuan terjadi karena beberapa faktor, baik itu lingkungan, ekonomi hingga minimnya pengetahuan. “Kampanye ini kita gelar karena kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat. Maraknya kasus kekerasan ini karena minimnya pengawasan dari orang tua, maupun faktor lingkungan,” ujarnya. Sementara Istri Gubernur Jawa Barat, Dr Hj Netty Prasetiyani Heryawan menjelaskan, kekerasan pada anak dan perempuan di Jawa Barat sangat memprihatinkan. “Kondisi tersebut karena kurangnya kesejahteraan dalam berumah tangga dan minimnya tingkat pendidikan. Sehingga sangatlah mudah terjadi kekerasan dan trafficking di lingkungannya,” ujarnya. Masih dikatakan Netty, kemajuan teknologipun mulai menguasai anak-anak di bawah umur. Seperti tontonan televisi yang tidak mendidik dan akhirnya ditiru oleh anak-anak. “Sebagai orang tua harus ada pengawasan perilaku anak-anak. Jangan sampai anak masuk ke pergaulan yang salah. Orang tua juga harus menjaga anak-anak dari tayangan yang tidak mendidik. Karena anak adalah masa depan bangsa,” ungkapnya. Sementara Kepala BP3AKB Provinsi Jawa Barat, Naeni Kencana Wati mengatakan kekerasan anak dan wanita timbul karena kurangnya pemahaman nilai-nilai agama serta keharmonisan dalam rumah tangga. Akhirnya psikologi anak terganggu dan tidak memiliki ketenangan dalam rumahnya. “Permasalahan kekerasan ini sepertinya lebih banyak ditimbulkan dari masalah rumah tangga yang mengor­bankan perasaan anak-anak. Seharusnya orang tua bisa mengontrol dan bisa menjaga anak-anaknya agar tidak bergaul ke jalan yang salah,” katanya. Untuk kasus trafficking sendiri tercatat 279 kasus sejak 2009 di Jawa Barat. Sementara Bupati Cirebon, Drs Sunjaya Purwadisastara MM MSi mengimbau orang tua untuk juga mengawasi konten yang diakses anak lewat internet. “Dengan teknologi yang semakin canggih, kita harus lebih intens dalam menjaga anak baik dengan pendidikan formal maupun non formal. Termasuk juga pendidikan di dalam keluarga agar anak merasa nyaman dan terhindar pergaulan bebas,” ujarnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: