Kader Hanura Tolak Hasil Muscab

Kader Hanura Tolak Hasil Muscab

Yudi Anggap Pertarungan Internal Sudah Selesai PERJUANGAN – Musyawarah Cabang (Muscab) I DPC Partai Hanura Kab Cirebon yang digelar di Asrama Haji Watubelah, Kec Sumber, Sabtu lalu (7/8) masih menyisakan persoalan. Meskipun dalam muscab itu, H Rakhmat terpilih secara aklamasi untuk memimpin DPC Partai Hanura Kab Cirebon. Pasalnya masih ada kader partai pimpinan Jenderal (purn) Wiranto yang tidak mengakui hasil muscab tersebut, salahsatunya adalah Supirman SH. Pria yang akrab disapa Tong Eng itu mengatakan, dirinya tidak mengakui hasil muscab karena muscab adalah kewenangan DPC yang dalam hal  ini diketuai Didik Sulistiyo. Apalagi mendekati hari H ternyata ketua panitia muscab mengundurkan diri dan panitia dianggap tidak siap akhirnya diputuskan untuk ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. “Intinya keputusan menunda muscab karena akibat ketidaksiapan panitia mengadakan muscab. Mestinya mereka patuh dengan ketua DPC,”  tandas Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kab Cirebon dalam acara talkshow cover story RCTV, kemarin. Sementara itu, Sekretaris Umum DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon hasil muscab I, Yudi Aliyudin SH menganggap pertarungan sebenarnya sudah selesai di muscab. Sehingga mulai saat ini tidak ada lagi pertarungan diinternal DPC Partai Hanura. Apalagi pelaksanaan muscab I sudah berjalan dengan lancar dan memilih H Rakhmat sebagai ketua DPC menggantikan Didik Sulistiyo. “Panitia muscab sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan berkomitmen menyukseskan muscab I, mengapa mesti dipersoalkan. Dan alhamdulillah muscab berjalan dengan lancar,” tegasnya. Bahkan, Yudi menganggap aneh atas sikap Didik dan Supirman (sekretaris demisioner) yang secara tiba-tiba membuat surat edaran pengunduran pelaksanaan muscab. Padahal mereka sebagai orang hukum, SK panitia tidak bisa digagalkan hanya dengan terbitnya surat edaran pembatalan muscab. Harusnya SK panitia dicabut terlebih dahulu. “Saya sebagai wakil ketua I OC berkomitmen untuk menyukseskan muscab. Bahkan muscab juga dihadiri DPP dan DPD Partai Hanura Jabar yang mengakui jika muscab sah meskipun tanpa dihadiri ketua dan sekretaris DPC,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, pemerhati sosial, Afif Rivai SPdI meminta persoalan ini harus segera diselesaikan, karena potensi Hanura menjadi partai besar cukup tinggi. “Jika ini tidak bisa diselesaikan akan menjadi preseden buruk bagi partai. Sebenarnya Hanura adalah partai pendatang yang cukup diperhitungkan. Betapa tidak, di Kabupaten Cirebon baru pertama kali ikut pemilu langsung meraih 5 kursi di parlemen,” pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: