Melihat Kondisi Sekolah di Daerah Pinggiran

Melihat Kondisi Sekolah di Daerah Pinggiran

Plafon Kelas Sudah Ambruk, Bisa Diperbaiki Agustus 2016 Kelas menjadi tempat belajar siswa-siswi. Lalu apa jadinya kalau plafon kelas ambruk? Ya, siswa-siswi SDN 1 Tanjung Anom akhirnya harus bergiliran menggunakan kelas yang masih layak. Ambruk sejak sebulan lalu, kelas tersebut masih belum diperbaiki. Deny Hamdani, Pasaleman Tidak hanya satu kelas, tercatat dua ruangan di SDN 1 Tanjung Anom dalam kondisi ambruk. Tidak hanya itu, kelas-kelas di SDN 2 Tanjung Anom juga mengalami hal yang sama. Rusak, tapi tak kunjung diperbaiki. Kuwu Desa Tanjung Anom, Dara Darmanto menjelaskan kondisi kelas di dua SDN di wilayahnya sangat memprihatinkan. Bukan hanya sekadar plafon yang bermasalah, namun kuda-kuda atap pun riskan ambuk. Menurut Dara di SDN 1 Tanjung Anom ada dua ruang yang ambruk. \"Iya ada dua ruang kelas, satu ruang guru satunya lagi ruang kelas belajar anak,\" ujar Dara. Kondisi tersebut, akhirnya membuat ruang kelas yang ambruk tidak bsia digunakan. Akhirnya pihak sekolah menggunakan sistem pagi-siang untuk siswa-siswinya. \"Sekarang terpaksa satu ruang kelas dipergunakan dua rombongan belajar siswa, sehingga ada istilah kelas pagi dan siang,\" ujar Dara. Ia pun heran, meski sudah ambruk sebulan lebih, namun Pemerintah Kabupaten Cirebon belum bergerak. Ia mendengar, kemungkinan ruang kelas diperbaiki pada Agustus 2016. “Wah itukan sangat lama masa harus nunggu satu tahun lagi,\" ungkapnya. Kondisi ini pun akhirnya mengundang keluhan dari orang tua siswa. Ia pun berharap pemerintah segera bergerak untuk memperbaiki dua sekolah tersebut baik SDN 1 ataupun SDN 2 Tanjung Anom. “Kedua sekolah itu plafonnya rusak. Kalau di SDN 1 sudah dikosongkan, tidak digunakan. Kalau SDN 2 masih digunakan untuk belajar. Ini kan memprihatinkan dan membahayakan. Apalagi sudah musim hujan,” jelasnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: