Salah Sasaran, Tentara Dikeroyok

Salah Sasaran, Tentara Dikeroyok

Polisi dan TNI Buru Para Pelaku CIREBON – Nasib tragis dialami Kopral Kepala (Kopka) Sigit (45). Pria yang merupakan anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0615 Kuningan asal Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon ini kritis di rumah sakit setelah menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh belasan pemuda. Kasus pengeroyokan ini berawal, Senin malam (28/12) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB, dua kelompok pemuda asal dua desa berbeda di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, terlibat keributan di Kampung Siapi-api, Jl Raya Kalijaga, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon (TKP). Namun, keributan tidak berlangsung lama dan kedua kelompok yang bertikai itu pun bubar. Karena masih dendam, salah satu kelompok pemuda kembali mendatangi TKP mencari kelompok lainnya yang sebelumnya terlibat keributan. Apes bagi korban, ketika dirinya baru tiba di TKP seorang diri untuk nongkrong, dihampiri belasan pemuda tak dikenal. Tanpa basa-basi, mereka langsung menghajar anggota TNI itu beramai-ramai. Bukan hanya dengan tangan kosong, para pelaku juga memukuli korban menggunakan botol dan benda keras lainnya. Karena kalah jumlah dan mendapat pukulan benda keras bertubi-tubi, korban pun seketika itu terjungkal ke tanah dan tak sadarkan diri. Ironisnya, saat pengeroyokan dan penganiayaan tersebut terjadi disaksikan warga, namun tak seorang pun berani menolong karena takut menjadi korban pengeroyokan. Puas menghajar dan mengira anggota TNI itu sudah tewas, dengan santainya para pelaku pergi meninggalkan korban dalam kritis di TKP. Korban baru ditolong warga dengan membawanya ke Rumah Sakit Tentara (RST) Ciremai setelah para pengeroyok itu pergi. Akibat pengeroyokan dan penganiayaan itu, Kopka Sigit harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Seminggu kemudian, atau Senin siang (4/1), pihak keluarga korban mendatangi Mapolres Cirebon Kota (Ciko) untuk melaporkan kasus yang dialami Kopka Sigit. Pihak keluarga juga sudah melaporkanya ke Kodim 0615 Kuningan tempat korban berdinas. Menerima laporan tersebut, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dan penyidik Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Ciko ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi. Kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Ciko. Bukan hanya polisi, pihak TNI pun ikut membantu melakukan perburuan terhadap para pelaku pengeroyokan dan penganiayan tersebut. Hari yang merupakan putra pertama korban kepada Radar Cirebon mengatakan, bahwa bapaknya itu tidak pernah punya masalah atau musuh dengan orang lain. Bahkan, Kopka Sigit adalah orang pandai bergaul. “Bapak kondisinya kini masih kritis di ruang ICU di RST Ciremai. Kami berharap para pelaku dapat ditangkap dan diproses hukum berat,” katanya. Sementara itu, Pari salah satu warga sekitar TKP menuturkan, para pelaku datang ke TKP langsung menganiaya korban tanpa basa basi. “Sore harinya ada keributan antar dua kelompok pemuda, tapi nggak lama. Kemudian, malam harinya ada satu kelompok datang ke TKP mencari lawannya yang sore hari terlibat keributan itu,” tuturnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: