Hari Kedua Inbox, Masih ada Copet Berkeliaran

Hari Kedua Inbox, Masih ada Copet Berkeliaran

KUNINGAN - Seperti tak ada habisnya, aksi copet kembali mengacaukan acara Inbox SCTV hari kedua di Pandapa Paramartha, Minggu (31/1) pagi. Kali ini empat korban melapor ke petugas kepolisian karena kehilangan handphonenya saat berdesak-desakan di antara penonton acara unggulan stasiun televisi swasta tersebut hingga korban pencopetan selama dua hari menjadi 15 orang. Kanit Tipiter Polres Kuningan Iptu Ayi Sujana membenarkan hal tersebut dan dua di antaranya baru saja memberikan keterangan di Mapolres Kuningan. Namun kali ini tidak ada pelaku copet yang tertangkap. \"Terangka yang kami amankan dan sedang diperiksa masih tiga orang yang kemarin, untuk hari ini tidak ada. Namun korban yang melapor hari ini ada empat, jadi total dengan yang kemarin ada 15 orang,\" ungkap Ayi di Mapolres Kuningan. Saat ini pihaknya masih memeriksa tiga tersangka copet tersebut, yaitu seorang perempuan berinisial N (44) warga Cikampek dan dua tersangka laki-laki yaitu berinisial ND (31) warga Yogyakarta dan TH (38) warga Cirebon. Ayi juga meluruskan, bahwa dua tersangka yang ditangkap pertama ternyata bukan pasangan suami istri bahkan mengaku tidak saling kenal. \"Kami hanya mendapatkan barang bukti dua buah HP milik korban dan satu buah silet dari tangan tersangka perempuan, sedangkan dari dua tersangka laki-laki tidak ditemukan barang bukti. Para tersangka laki-laki ini diamankan saat dihakimi massa karena diduga berusaha mengambil handphone calon korbannya, namun keburu ketahuan,\" ujar Ayi. Meski tidak ditemukan barang bukti dan mengaku tidak saling kenal di antara ketiganya, namun petugas tidak percaya begitu saja dan tetap memeriksa ketiganya secara intensif. Seperti terhadap dua tersangka yang diamankan petugas hampir berbarengan yaitu N dan ND, meski mengaku tidak saling kenal namun ternyata keduanya saling menyimpan nomor handphone dan sempat saling kontak. \"Kami masih mendalami para tersangka tersebut apakah mereka saling berhubungan atau tidak. Bisa jadi mereka adalah satu komplotan, sehingga kami masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap anggota komplotan yang lain,\" pungkas Ayi. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: