Guru Kemenag Tagih Honor Sertifikasi

Guru Kemenag Tagih Honor Sertifikasi

Biasanya Paling Lambat Awal Januari Sudah Terima ASTANAJAPURA - Guru honorer di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon belum menerima honor sertifikasi. Honor sertifikasi yang seharusnya diterima para guru pada akhir Desember 2015 atau paling lambat awal Januari 2016, namun hingga kemarin (12/2) honor sertifikasi tersebut belum juga diterima. Salah seorang guru MTs swasta di Kecamatan Astanajapura Nanang kepada Radar mengatakan, dirinya merasa heran honor sertifikasi bulan Oktober hingga Desember 2015 yang seharusnya diterima sebelum pergantian tahun 2016, namun hingga kini belum diterima dirinya. “Biasanya paling lambat awal Januari sudah cair, tapi ini sampai sekarang belum cair. Padahal itu kan sudah berganti tahun anggaran. Masa tahun anggaran 2015 yang lalu hingga kini sudah dua bulan tahun 2016 belum juga diberikan,” ungkap Nanang kepada Radar, kemarin (12/2). Nanang belum mengetahui ada faktor apa hingga honor sertifikasi tersebut belum diterimanya. Yang jelas, bukan hanya dirinya yang belum menerima honor sertifikasi, tapi teman-teman yang lain juga belum. Diakuinya, sebagaimana yang telah berjalan, dalam satu tahun honor sertifikasi diberikan bisa dua sampai tiga pencairan. “Misalkan dari Januari sampai Agustus baru diberikan. Nah dari September sampai Desember itu harusnya paling lama awal Januari. Tapi sudah pergantian tahun belum juga ada tanda-tanda diberikan,” ujar Nanang. Nanang sangat berharap pihak Kemenag bisa segera memberikan honor sertifikasi. Karena dirinya mengandalkan honor sertifikasi itu untuk operasional pekerjaannya sebagai guru dan kebutuhan sehari-hari. “Kami sangat butuh sekali. Kalau nggak mengandalkan honor sertifikasi, lalu saya mengandalkan dari mana lagi? Saya ini masih guru honorer,” terang Nanang. Bahkan, berdasarkan informasi yang Nanang terima, terdapat guru honorer yang mengikuti PLPG tahun 2014 mestinya mendapatkan honor sertifikasi mulai Januari 2015, tapi sampai saat ini belum mendapatkan sepeser pun. Namun demikian, menurut Nanang para guru masih takut untuk bersuara terkait belum diberikannya honor sertifikasi. “Sebenarnya kami, guru itu masih takut kalau menyuarakan belum dapat sertifikasi. Takut ada dampaknya ke kita, tapi mudah-mudahan nggak ada,” pungkasnya.(den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: