Awalnya Ragu, Sekarang Mantap Dukung Rel Kereta di Atas Jalan

Awalnya Ragu, Sekarang Mantap Dukung Rel Kereta di Atas Jalan

KEJAKSAN - Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cirebon sebelumnya masih ragu dengan rencana pembangunan rel kereta api di atas jalan raya. Karena itu, pembangunan flyover atau jalan layang dari Jalan Wahidin-Krucuk menjadi salah satu alternatif mengurai kemacetan. Namun, setelah melalui rapat bersama dan penghitungan matang, KLH meyakini rel kereta api di atas jalan raya merupakan solusi efektif. Kepala KLH Kota Cirebon Ir Agung Sedijono MSi mengatakan, langkah mendukung pembangunan rel kereta api di atas jalan raya melalui tahapan kajian dan penghitungan matang. Awalnya Agung Sedijono ragu jika rel kereta api harus dibangun di atas jalan raya. Pasalnya, akan bertabrakan dengan flyover Jalan Pegambiran. Setelah melalui penghitungan matang menggunakan rumus cosinus matematika, dihasilkan angka yang tidak bertabrakan. “Akhirnya saya mendukung rel kereta api di atas jalan raya,” ucapnya kepada Radar, Rabu (17/2). Dalam hitungannya dengan rumus matematika tersebut, jarak antara kereta turun dengan flyover Pegambiran minimal 400 meter. Dengan rencana pembangunan rel kereta api di atas jalan raya mulai dari Klayan sampai sebelum flyover Pegambiran, jaraknya mencapai lebih dari seribu meter. Jumlah itu sangat aman bagi kereta untuk naik dan turun. Hanya saja, untuk membangun rel kereta di atas jalan seperti Stasiun Gambir, membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya ratusan miliar. Hal itu menemukan solusi jika pemerintah pusat memberikan persetujuan. Hasil rapat pemkot, surat penolakan flyover harus dilayangkan. Agung Sedijono menjelaskan, ada empat alternatif untuk mengurai kemacetan kota. Membuat flyover di semua titik kemacetan, membuat rel kereta api di atas jalan, rel kereta api di bawah jalan, atau membiarkan kondisi seperti ini dengan pengaturan lalu lintas yang lebih. Dari empat alternatif solusi itu, dalam rapat bersama telah disepakati untuk melakukan upaya membangun rel kereta api di atas jalan raya. Atas keputusan itu, Agung sendiri tidak mempersoalkan. Sepanjang garis koordinasi dan upaya dilakukan secara berkesinambungan hingga mendapatkan hasil. (ysf)         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: