Kekhawatiran Lorenzo Justru Ducati

Kekhawatiran Lorenzo Justru Ducati

\"motogp-250\"LOSAIL - Ducati tak mempertontonkan kejutan besar di uji coba pra musim terakhir di Qatar pekan lalu, namun juara bertahan Jorge Lorenzo justru mengkhawatirkan ancaman rider pabrikan Italia itu di seri pertama nanti. Pembalap Movistar Yamaha itu melihat Ducati punya potensi mengulang sukses tahun lalu dengan paket regulasi baru musim ini. Lorenzo meninggalkan semua rivalnya 0,6 detik lebih cepat pada uji coba terakhir di Qatar. Rider paling dekat dengannya adalah ujung tombak Octo Pramac Yakhnich-Ducati Scott Redding. Dia menunggangi Desmosedici GP15 yang dikendarai rider utama Ducati musim lalu. Lorenzo menyebut Ducati sangat diuntungkan dengan pergantian ban dari Bridgestone ke Michelin. ’’Secara potensial Ducati mencapai kemajuan besar, seperti yang terlihat dari waktu yang dibukukan (dalam tes). Mereka akan sangat kuat saat balapan,’’ ujar juara dunia MotoGP tiga kali itu dilansir Motorsport. Dia kemudian memberi gambaran terkait performanya di Qatar. Saat menjajal ban lunak waktu yang diraih sangat bagus. Tapi pada simulasi balapan Lorenzo mengaku bermasalah dengan manajemen permukaan ban yang mudah habis. ’’Beberapa pembalap punya masalah sama dengan aku. Tapi sebagian lainnya tidak- seperti pembalap Ducati dan (Marc) Marquez,’’ tandasnya. Rekan satu tim Valentino Rossi di Movistar Yamaha itu yakin Michelin akan membawa ban lunak dengan kompon lebih keras untuk seri pertama nanti. Ban jenis baru tersebut diharapkan bisa melibas 22 lap balapan dengan tetap memiliki daya cengkeram yang cukup. ’’Setelah berbicara dengan Michelin mereka berencana mempertahankan ban 34 (kode produksi untuk ban soft baru). Ban itu yang aku pakai saat simulasi balapan,’’ ungkapnya. Michelin juga mempersiapkan ban medium dengan permukaan baru, karena ban soft yang dibawa ke Barcelona dianggap terlalu lunak bagi sebagian pembalap. ’’Dan mereka ingin membuat ban yang cocok dengan semua pembalap,’’ imbuh pembalap 29 tahun itu. Lorenzo menjelaskan, telah menyelesaikan simulasi balapan dengan ban keras alias hard di pada Jumat (4/3) yang disebutnya sulit mencapai limit terbaik pada performanya. Meskipun hasilnya lebih baik dibandingkan simulasi balapan pada hari sebelumnya. ’’Tapi andai aku tidak bermasalah dengan terkikisnya sisi ban bagian kanan aku mungkin bisa meraih waktu rata-rata 1 menit 55,5 detik atau 55,3 detik,’’ paparnya. Losail memang terdiri dari 16 tikungan, 10 di antaranya ke kanan. Rider terdekat dengan Lorenzo di Qatar, Scott Redding tak memungkiri bahwa performa motornya terus membaik. Feeling yang dia rasakan juga semakin pas. Tiga hari uji coba, pembalap Inggris tersebut tak pernah keluar dari lima besar rider tercepat. ’’Aku akan memancang targetku finis enam besar,’’ kata Redding yang hengkang dari Marc VDS tahun lalu karena mengaku frustasi dengan performa Honda RC213V. Redding mengatakan, GP15 adalah motor yang membuatnya kembali mendapatkan kecepatannya di atas motor. ’’Masalahku saat ini adalah aku semakin cepat dan cepat,’’ katanya bercanda seperti dilansir Crash. Tampaknya memang GP15 akan bersaing dengan motor tim induk Ducati sendiri GP16 musim ini. Soal itu Redding tak ingin gegabah. Dia mengaku masih terus belajar mendapatkan feeling dengan ban Michelin, meski sangat nyaman dengan ban belakang. Selain itu rider utama Ducati tak punya banyak keleluasaan melakukan uji coba dibandingkan dengan rider tim satelit seperti dirinya. ’’Semua orang lupa pembalap factory hanya mempunyai sedikit waktu untuk tes dibandingkan aku,’’ tandasnya. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: