Waspadai Setan Merah yang Terluka
MANCHESTER – West Ham United memang jangan dipandang sebelah mata. Setelah sukses menyingkirkan Liverpool pada babak ketiga Piala FA, The Hammers – julukan West Ham – kini menebar ancaman kepada Manchester United. Bukan tidak mungkin United menjadi raksasa kedua yang disisihkan West Ham. Laga perempat final ini menentukan peluang kedua tim untuk meraih gelar musim ini. United memang masih punya kans di ajang Europa League. Namun, kekalahan 0-2 melawan Liverpool dua hari lalu menjadi sinyal bahwa Setan Merah – julukan United – bakal out dari kompetisi kelas dua Eropa tersebut. ’’Kami tentunya konfiden untuk itu (mengalahkan United). Bukan karena United bermain buruk lawan Liverpool. Kami percaya diri karena permainan kami sendiri,’’ ujar Slaven Bilic, pelatih West Ham, kepada BBC. Bilic enggan berkaca pada masa lalu. Persentase kemenangan West Ham di Old Trafford hanya 20,63 persen. Pelatih asal Kroasia itu lebih suka membandingkan performa anak asuhnya sepanjang musim ini. Di Premier League, persentase kemenangan West Ham atas klub-klub top 10 mencapai 50 persen. Perjalanan West Ham menuju perempat final juga tidak mudah. Selain mendepak Liverpool, West Ham juga sukses mengeliminasi Wolverhampton Wanderers (1-0) dan Blackburn Rovers (5-1). Sebaliknya, perjalanan United ke babak delapan besar relatif lebih enteng. Tim besutan pelatih Louis van Gaal itu dengan mudah melewati hadangan Derby County (Championship) dan dua tim League One, Sheffield United dan Shrewsbury. “Justru yang kami takutkan adalah United bermain seperti singa terluka. Saya tahu pertandingan ini adalah do or die bagi mereka,’’ tutur Bilic. West Ham hanya kehilangan James Tomkins yang cedera betis. Tetapi, tenang. Formasi 4-3-3 andalan West Ham tetap bisa berjalan tanpa bek tersebut. Buktinya, tanpa Tomkins dari enam laga terakhir di semua ajang, West Ham tidak terkalahkan. Lima kali menang dan sekali imbang. Pergerakan Dimitri Payet yang beroperasi di sektor kanan lawan bisa menjadi ancaman bagi defense United. Payet dalam tiga laga terakhir menyuplai dua gol plus satu assist. Pemain Prancis itu memberi kontribusi dua gol dan dua assists dalam dua laga Piala FA terakhir melawan Liverpool dan Blackburn. Nah, dari pelajaran kekalahan di Anfield, sisi kanan pertahanan United harus jadi perhatian Van Gaal. Jangan sampai celah ini dimanfaatkan Payet untuk memberikan crossing-crossing atau assist bagi Emmanuel Emenike atau Michail Antonio. Atau, malah Payet sendiri yang mengeksekusi. Tugas itulah yang ada di pundak Matteo Darmian, Chris Smalling, dan Bastian Schweinsteiger. Dilansir Manchester Evening News, Van Gaal menilai ada kelemahan West Ham yang harus dimanfaatkan. Salah satunya dari buruknya defense West Ham di Premier League. Total kebobolan 33 gol dalam 29 pekan Premier League menjadikan West Ham sebagai klub dengan defense terburuk di antara klub-klub top six. ’’Semua peluang masih terbuka. Kami masih bisa mencetak tiga gol, tidak mustahil. Di Old Trafford normalnya kami bisa memenangi laga,’’ koar The Iron Tulip, julukan Van Gaal. Dibandingkan dengan laga di Anfield, beberapa pergantian dilakukan pelatih yang berkebangsaan Belanda itu. Seperti memasukkan Jesse Lingard, Ander Herrera, dan Schweini, sapaan akrab Schweinsteiger. Ketiganya akan membantu Rashford agar bisa kembali ke top form-nya. Terkait dengan kans United di Piala FA ini, Van Gaal masih belum melempar handuk. Sama seperti kans di Premier League dan Europa League. ’’Saya lihat kalian dari para awak media tidak mempercayainya. Silakan saja. Tapi, kami kami masih bisa,’’ kata eks pelatih timnas Belanda itu. (ren/ca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: