Ultah Persib, Harapan Bobotoh Kompetisi Segera Bergulir

Ultah Persib, Harapan Bobotoh Kompetisi Segera Bergulir

CIREBON - Peringatan ulang tahun ke-83 Persib Bandung yang jatuh pada tanggal 14 Maret dirayakan dengan sederhana di Cirebon. Di tengah suasana sederhana, Bobotoh Cirebon menyimpan harapan besar untuk klub kesayangannya itu. Manajemen Maung Bandung -julukan Persib- pun sejatinya tidak menggelar perayaan besar-besaran. Atep dan kawan-kawan hanya melakukan prosesi potong tumpeng di markas Persib Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin. Di Cirebon, acara sederhana untuk memperingati hari lahirnya juara Piala Presiden itu tersebar di beberapa tempat. Di Sindanglaut dan Ciledug, Bobotoh Cirebon yang terdiri dari Viking, Bomber dan Ultras melakukan aksi damai dengan membagikan kaus Persib kepada masyarakat. Sementara itu, dari wilyah barat Cirebon, Bobotoh mengalir menuju titik kumpul di wilayah Plered. Dengan menggunakan sepeda motor, Bobotoh melanjutkan konvoi menuju Kompleks Olahraga Bima, Kota Cirebon. Sementara itu, Pembina Bobotoh Cirebon Yan Kurniawan memimpin rombongan kecil untuk memberikan santuanan ke Panti Asuhan Budhi Asih di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Cirebon. Di areal patung Bima, ratusan supporter Persib berkumpul untuk memanjatkan doa dan harapan sekaligus memotong kue ulang tahun. “Ini bentuk syukur dari Bobotoh di Cirebon untuk Persib yang sudah mencapai usia 83 tahun. Usia yang cukup tua untuk sebuah klub sepak bola di Indonesia. “ ujar Pembina Bobotoh Cirebon Yan Kurniawan. “Mudah-mudahan kompetisi segera bergulir. Sehingga kami bisa menyaksikan kembali tim kesayangan kami itu berlaga dalam liga yang resmi. Dari even itu, kami berharap Persib mampu menembus kompetisi internasional,” imbuh Yan. Di Cirebon, Bobotoh baru bersatu sejak tahun 2009. Dalam waktu yang baru beberapa tahun itu, kiprah Bobotoh Cirebon ktidak bisa dikatakan kecil. Pada tahun 2009, Yan adalah satu tokoh supporter Persib Bandung yang mendorong agar Persib memiliki manajemen mandiri. Sejalan dengan semangat PSSI yang sedang gencar-gencarnya mengubah klub peserta ISL menjadi klub sepak bola profesional. Di tahun itu pula, Bobotoh Cirebon mengundang Manajer Persib Bandung H Umuh Muchtar. Dalam pertemuan di sebuah hotel di Kota Cirebon itu hadir pula Veby Permadi dan pentolan Viking Heru Joko. Ketika itu, Maung Bandung tengah menghadapi masalah finansial. “Bersama H Umuh, kami ngobrol-ngobrol santai sambil urun rembuk dan berdoa agar Persib terlepas dari masalah,” kenang Yan. Tidak lama setelah pertemuan itu, H Umuh membatalkan niatnya mengundurkan diri dari manajemen Persib Bandung. Lalu, berdirilah PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Masih di tahun 2009, manajemen Persib kembali menggelar even besar di Cirebon. Bersama Bobotoh Cirebon dan dihadiri seluruh pemain Persib, digelarlah launching Persib Card di Lapangan Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon. “Bahkan, pembahasan dengan Honda yang jadi sponsor utama Persib sampai saat ini bermula di Cirebon,” ujar Yan. Setelah tujuh tahun tampil di depan mempersatukan Bobotoh Cirebon, Yan berniat mundur. Dia percaya pada generasi yang lebih muda. Yan mengaku, keluarga dan pekerjaannya menjadi priortas utama saat ini. “Walau demikian, berhenti bukan berarti mati. Saya akan tetap mendung Persib dan membantu Bobotoh Cirebon,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: