Dari 48 MA, Hanya Satu yang Bisa Ikuti UNBK

Dari 48 MA, Hanya Satu yang Bisa Ikuti UNBK

WERU- Sebanyak 48 Madrasah Aliyah bakal menggelar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tanggal 4 hingga 7 April mendatang. Namun di Kabupaten Cirebon, hanya satu MA yang siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). \"Kita baru satu yang siap menggelar UNBK, yakni di MAN 1 Cirebon di Weru, selebihnya melaksanakan UN manual,\" sebut Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, Drs H Abudin MAg kepada Radar, Rabu (16/3). Menurutnya, sarana dan prasarana menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan UNBK. \"Tidak semua Madrasah Aliyah yang siap UNBK karena menyangkut sarana dan prasarana komputer,\" jelasnya. Pada tahun ini, jumlah peserta Ujian Nasional di Madrasah Aliyah sebanyak 4.022 siswa. Di Kabupaten Cirebon sendiri terdapat 5 MA Negeri dan 43 MA Swasta. Dia pun berharap tahun depan Madrasah yang melaksanakan UNBK bisa bertambah. \"Tahun ini kan hanya satu, tahun depan mudah-mudahan bisa bertambah, kalau memang sarana dan prasarananya sudah siap,\" tukasnya. Sementara, Wakasek Kurikulum MAN 1 Cirebon, Drs Rojin Muna mengatakan dalam pelaksanaan UNBK, sekolahnya sudah melakukan persiapan yang dibagi ke dalam dua tahap. Pertama, persiapan sarana komputer dan jaringan. Pihaknya menyediakan 5 lokal yang masing-masing ruangan terdapat satu server, jaringan LAN, listrik, UPS, dan 40 unit laptop dan desktop.  \"Satu ruangan kita menyiapkan 40 komputer laptop dan desktop,\" katanya. Hal ini juga sesuai dengan standar pelaksanaan UNBK, sebagai antisipasi apabila ada komputer yang bermasalah. Selain itu, pihaknya juga melakukan pelatihan teknisi dan proktor yang bertugas untuk menjalankan server. \"Teknisi dan proktor ini diperlukan keahlian. Teknisi ada yang dari guru dan juga dari luar sekolah,\" jelasnya. Saat ini sarana komputer sudah siap digunakan dalam pelaksanaan UNBK. Dalam menyambut pelaksanaan UNBK ini, MAN 1 Cirebon menambah sedikitnya 50 laptop dan 20 komputer baru. Selebihnya ditambah dengan laptop pinjaman dari para guru. \"Sebenarnya kita sudah memiliki 50 komputer, namun ketika dicek, tidak semua nyala dan juga spek komputernya tidak sesuai,\" jelasnya. Menurut Rojin, kendala saat ini adalah server sekolah masih belum sinkron dengan server pusat. Padahal server inilah yang menentukan pelaksanaan UNBK. Sebab pengiriman data akan dilakukan online melalui server. \"Memang kendalanya masih belum sinkron antara server kami dengan server pusat, ini hampir terjadi di setiap sekolah. Kita terus mencoba agar bisa terkoneksi,\" jelasnya. Untuk melakukan uji coba koneksi, Direncanakan pihaknya akan menggelar gladi bersih sebagai simulasi terakhir pada tanggal 21 Maret mendatang. Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi dan try out berbasis komputer pada Februari lalu. Hal ini agar para siswa familiar dengan penggunaan komputer saat UNBK. \"Kalau kesiapan siswa tidak ada masalah, mereka sudah familiar menjalankan komputer,\" katanya. Sebagai antisipasi pemadam aliran listrik, pihaknya sudah menyiapkan UPS dan Genset. Dengan adanya kedua alat ini, dipastikan UNBK bisa terselenggara dengan lancar. \"Antisipasi listrik padam kita juga menyiapkan UPS di setiap ruangan, dan juga genset,\" tuntasnya.(jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: