Italia vs Spanyol, Krusial dan Fundamental

Italia vs Spanyol, Krusial dan Fundamental

UDINE –Dini hari nanti Italia akan menjamu Spanyol di Stadion Friuli dini hari nanti. Pelatih dari kedua tim ini akan menjadikan laga ini sebagai sarana uji coba dari strategi baru yang sedang dikerjakan, yang nantinya menjadi bahan evaluasi sebelum benar-benar ditetapkan untuk Euro 2016 mendatang. Tanpa dua playmaker, Andrea Pirlo dan Marco Veratti yang absen, allenatore Italia, Antonio Conte, diprediksi bakal menggunakan formasi 3-4-3. Pemilihan formasi yang begitu agresif ini memang cocok untuk menutupi peran playmaker yang selama ini menjadi kekuatan utama Italia. Hanya, eks attacante Italia, Luca Toni sedikit ragu dengan keputusan Conte menerapkan formasi tersebut. Sebab, dia melihat, Gli Azzurri, julukan Italia, kini tidak memiliki sosok striker berkualitas yang cocok pada skema itu. ”Ketika era Alessandro del Piero, Francesco Totti, dan saya habis, Italia seperti tidak memiliki striker dengan level tertinggi. Sangat membuat frustrasi,” kata Toni seperti dilansir Football Italia. Ucapan bomber 38 tahun yang kini memperkuat Hellas Verona itu merujuk kepada produktivitas para tukang gedor Italia saat ini. Di antara tujuh striker yang dipanggil saat ini, hanya Graziano Pelle yang menjadi top scorer dengan empat gol. Sementara striker aktif yang paling banyak mencetak gol dipegang oleh penyerang Sampdoria, Fabio Quagliarella (6 gol). Jumlah itu masih kalah banyak dengan Daniele De Rossi, yang notabene adalah gelandang bertahan, dengan mencetak 17 gol. Tentu, Conte sudah mengetahui dengan pasti kelemahan para tukang gedornya tersebut. Karena itulah, bekas pelatih Juventus itu memanggil beberapa pemain yang mampu bermain di segala posisi. Di antaranya adalah bek AS Roma Alessandro Florenzi, winger Fiorentina Federico Bernardeschi, maupun Stephan El Shaarawy yang sedang menjalani masa peminjaman di Roma. Dengan adanya para pemain itu, Conte berharap Italia bisa memiliki banyak opsi serangan. Seperti Florenzi yang tidak hanya mampu kuat dalam bertahan dan mampu membantu serangan, tembakan jarak jauhnya juga bisa menjadi kunci Italia ketika mengalami kebuntuan dengan kukuhnya tembok La Furia Roja, julukan Spanyol. ”Bisa bermain di segala posisi tentu memberikan banyak keuntungan. Meski sulit, namun ketika Anda sudah bisa menerimanya, maka segalanya bakal berjalan lebih mudah,” ujar Bernardeschi seperti dilansir Football Italia. Versatilitas juga nampaknya bakal digunakan Spanyol. Seiring dengan tidak dipanggilnya Diego Costa, dan tercoretnya Sergio Busquets karena cedera. Entrenador Vicente del Bosque memang sudah memanggil striker Athletic Bilbao, Aritz Aduriz yang sudah enam tahun absen dari timnas. Namun, mengandalkan Aduriz saja tidak cukup karena faktor usia yang sudah menginjak 35 tahun. Maka, Del Bosque pun bakal menempatkan Pedro Rodriguez sebagai false nine untuk memecah konsentrasi para pemain belakang Italia. Sementara posisi Busquets sebagai holding midfielder bakal dilapisi oleh Thiago Alcantara, ataupun talenta muda Barcelona, Sergi Roberto. ”Kami tahu Sergi sejak dia berada di Timnas U-21. Dia memiliki hal paling fundamental, yaitu mampu bermain di manapun, yang berguna bagi tim ini,” kata Del Bosque seperti dilansir Four Four Two. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: