Cirebon Ingin Punya Museum Diorama “Lampahing Cirebon”

Cirebon Ingin Punya Museum Diorama “Lampahing Cirebon”

KESAMBI - Arsip dan sejarah Kota Cirebon bakal ditampilkan melalui museum diorama. Langkah-langkah dilakukan untuk mewujudkan diorama yang bakal dinamai \"Lampahing Cirebon\". Setelah menyusun naskah akademik dan story land, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Cirebon bersama tim perumus diorama Kota Cirebon melakukan studi literatur ke Museum Diorama Balai Panyawangan Kabupaten Purwakarta dan Diorama Arsip Nasional Republik Indonesia. Kepala Bidang Kearsipan Bapusipda Kota Cirebon, Irawan Wahono mengatukan, studi dilakukan untuk menimba wawasan dan pengetahuan mengenai pembuatan Museum Diorama Kota Cirebon.  Adanya museum diorama sangat berguna agar tidak memutus mata rantai sejarah. Museum diorama sangat cocok untuk menginformasikan arsip dan sejarah perjalanan cirebon kepada generasi muda. Lantaran memadukan sejarah dengan teknologi. \"Untuk kepentingan keinginan Kota Cirebon, kita akan mendirikan diorama yang diberinama Lampahing Cirebon,\" sebut Irawan dalam kunjungan ke Museum Diorama Arsip Nasional Republik Indonesia, Kamis (31/3). Kunjungan pertama, dilakukan ke Museum Diorama Balai Panyawangan Kabupaten Purwakarta. Tim disambut oleh Kepala Kantor Arsip Daerah Kab Purwakarta, Hj Nina Meinaeati. Museum diorama Purwakarta sendiri sudah setahun berjalan. Dalam setahun, Museum diorama ini mampu menarik 40 ribu pengujung. Museum ini memilliki luas 500 meter persegi dan sembilan ruangan. Dibangun di gedung kembar sadewa, tepat berada di depan stasiun kereta api purwakarta. Perencanaan museum diorama purwakarta dimulai tahun 2013, kemudian tahun 2014 mulai pembuatan diorama yang menggambarkan sejarah dan arsip yang dimiliki. \"Sebagian besar arsip kami dari ANRI, museum ini perpaduan pemanfaatan arsip, seni dan teknologi,\" sebutnya. Daya tarik museum diorama, terbukti mampu menarik minat para pengujung untuk mempelajari sejarah dan arsip penting di Kabupaten Purwakarta. Pengujung juga dapat berjalan-jalan keliling purwakrta dengan sepeda onthel virtual, mengunjungi tempat-tempat sejarah dan wisata di daerah tersebut. \"Butuh waktu 45 menit untuk menikmati keliling purwakarta dengan sepeda onthel virtual ini,\" katanya. Sekretaris Disporbudppar Kota Cirebon, Edy Bagja yang ikut dalam rombongan menyebutkan Cirebon memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang lebih banyak dari Kabupaten Purwakarta. Sehingga dirinya sangat optimistis sejarah Kota Cirebon bakal lebih menarik apabila dibuatkan diorama. \"Kita punya kekayaan sejarah dan budaya lebih banyak, ambil contoh Kereta Paksi Nagaliman itu bisa dikupas dalam diorama,\" sebutnya. Direktur Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Drs Agus Santoso mengatakan keberadaan diorama bertujuan untuk memanfaatkan arsip agar bisa diketahui oleh masyarakat. \"Arsip itu tidak hanya disimpan saja, tapi juga bagaimana arsip ini perlu untuk diketahui oleh masyarakat, dengan demikian bisa bermanfaat,\" ucapnya. Agus menyebut Kota Cirebon, memiliki arsip yang sangat banyak. Menurutnya arsip itu, tidak akan bermakna apabila hanya dipajang. Oleh karena itu dengan menggunakan teknologi, arsip bisa menjadi dibuat menarik sebagai media untuk pembelajaran sejarah dan budaya Cirebon. Pembuatan diorama juga bisa menonjolkan karakter dan kekhasan yang dimiliki suatu daerah, agar menjadi sebuah karya yang bagus. \"Teknologi dalam diorama ini penting, tapi menonjolkan karakter daerah juga penting. Diorama jugaa harus lebih banyak visualisasi gambar dan suara, daripada bacaan, sehingga orang tertarik datang ke diorama,\" ucapnya. Tak hanya itu, Agus juga menyarankan diorama hendaknya memiliki ruangan khusus misalnya berupa ruangan tantangan untuk menguji wawasan sejarah. Hal ini supaya diorama lebih komunikatif dengan pengujung. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: