Takut Ada Kafe Terbakar Lagi, Kades Linggasana Lapor Polisi
KEPALA Desa Linggasana Hj Heni Rosdiana akhirnya mendatangi Mapolres Kuningan, belum lama ini. Kedatangan wanita yang juga ketua paguyuban pengusaha live music dan karaoke (PPLK) itu untuk membuat laporan resmi kebakaran yang menghanguskan dua kafe di desanya. Heni mendesak agar kepolisian mengusut tuntas kejadian tersebut. “Jika memang dari hasil penyelidikan itu ditemukan adanya unsur kesengajaan dalam kebakaran itu, saya minta supaya polisi membekuk pelakunya. Sebab kejadian ini membuat warga di desa saya resah,” tandas Heni yang mengenakan kacamata hitam ketika melapor ke polisi tersebut. Pascakejadian, dirinya sering kedatangan para pemilik kafe yang khawatir jika kebakaran serupa akan terjadi di tempat hiburan lainnya yang bertebaran di sepanjang Jalan Raya Linggarjati. “Bukan hanya saya saja yang waswas melainkan pemilik kafe lainnya. Rata-rata mereka takut tempat usahanya mengalami nasib yang sama. Karena itu, saya sebagai ketua paguyuban akhirnya mengambil langkah untuk melapor ke polisi. Dengan laporan ini, maka saya menyerahkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, dan berharap petugas menanganinya lebih lanjut,” terangnya. Selaku kades Linggasana, dirinya berharap agar pihak kepolisian untuk mengantisipasi dengan kemungkinan hal serupa akan terjadi. Kemudian juga jangan sampai ada rasa waswas di kalangan pengusaha hiburan malam. “Tidak hanya saya tetapi pengelola juga sangat khawatir kalau kejadian seperti itu kembali terulang dan menimpa kafe lainnya. Dan saya tidak tahu apakah ini teror atau apa, dan apa pemicunya. Itu tugas kepolisian untuk mengungkapnya, dan saya menyerahkan sepenuhnya kasus ini,” tegas dia. Laporan dari Heni diterima langsung Kasatreskrim, Iptu Fandy Setiawan SIK di ruang kerjanya. Kasatreskrim berjanji akan menggandeng Puslabfor Mabes Polri untuk memeriksa kebakaran tersebut. “Untuk sementara dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, dugaan kami kebakaran itu dipicu konsleting arus pendek di dalam gedung kemudian menyebar ke benda mudah terbakar. Tapi untuk kepastiannya, kami sudah meminta bantuan Puslabfor Mabes Polri. Nanti petuga Puslabfor akan mencari tahu penyebab kebakaran, setelah melakukan penyelidikan di lapangan. Heni mengungkapkan, kafe M-Club sudah tidak aktif dan bangunannya tidak ada aliran listrik sejak beebrapa bulan lalu. Yiyin juga menyebutkan, ada beberapa tempat hiburan yang barada di atas tanah Korem. “ya memang di eks kafé M Club sudah tidak ada aliran listrik sejak beberapa bulan lalu lantaran diputus PLN. Kalau informasi dari masyarakat mah masih simpang siur kebenarannya,” imbuhnya dia. Pihaknya berharap agar masyarakat mengantisipasi kemungkinan munculnya kejadian serupa di wilayahnya masing-masing. “Saya juga meminta jaminan dari pemerintah dan penegak hukum, agar mengusut tuntas kasus ini. Jangan sampai ada rasa waswas diantara pengelola kafe atau trauma dengan adanya kejadian kebaran di dua kafe tersebut. Jujur, bukan hanya pemilik kafe saja yang khawatir, saya selaku ketua paguyuban juga merasa waswas karena takut merambat ke tempat hiburan lainnya,” ungkap Heni. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: