1 Real Sociedad v Barcelona 0, Seru, Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona hanya Tiga Poin

1 Real Sociedad v Barcelona 0,  Seru, Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona hanya Tiga Poin

SAN SEBASTIANILa Liga Revive atau La Liga Kembali Hidup. Demikianlah judul headline halaman harian Marca menyikapi kekalahan 0-1 mengejutkan Barcelona di Anoeta, kandang Real Sociedad, dinihari kemarin WIB. Sebab, gol heading kemenangan Sociedad via Mikel Oyarzabal di menit kelima membuat gap antara Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid, kini hanya terpaut tiga poin. Itu setelah sehari sebelumnya (9/4), Real menggulung Eibar 4-0, dan Atletico menang telak 3-1 di kandang Espanyol. Barcelona pun masih stagnan di poin 76. Sedangkan Atletico mengantongi poin 73, dan Real 72. Padahal sebelumnya, di jornada (pekan) 29, liga sempat diprediksi tidak akan menarik karena El Barca, julukan Barcelona, begitu dominan dengan keunggulan delapan poin dari Atletico (67), dan 12 angka dari Real (63). Publik pun kembali bergairah karena bisa melihat persaingan tiga tim tersebut dalam enam pertandingan ke depan. Selipnya Barca dalam tiga pertandingan terakhir menjadi faktor utama duo Kota Madrid kini bisa menempel dengan ketat. Setelah imbang 2-2 di kandang Villarreal (20/3), Andres Iniesta dkk harus dipermalukan di Camp Nou oleh Real dalam El Clasico Sabtu pekan lalu (2/4). Puncaknya adalah saat mereka ditundukkan Sociedad di Anoeta. Hasil menjadi kerugian ganda bagi Barca. Yang pertama, mereka memperpanjang rekor tak pernah menang di Anoeta, setelah terakhir kali Barca melakukannya dengan skor 2-0 pada 5 Mei 2007 silam. Kemudian, kehilangan delapan dari sembilan poin membuat Barca berada dalam fase kritis dalam menatap sisa musim ini. Sebab, mereka tidak hanya menghadapi tekanan dari tim Madrid. Namun juga ancaman kelelahan melihat padatnya agenda yang mereka alami. Pekan depan (14/4), mereka bakal melawat ke Vicente Calderon, pada leg kedua perempat final Liga Champions. Empat hari menjadi waktu yang diterima Barca melakukan recovery sebelum mereka kembali ke Camp Nou dan menjamu Valencia di jornada 33 (17/4). Setidaknya ada delapan laga tersisa di semua ajang yang harus dihadapi oleh pasukan Luis Enrique itu, dengan satu di antaranya adalah final Coppa del Rey kontra Sevilla yang bakal berlangsung di Vicente Calderon, 21 Mei mendatang. Delapan laga itu belum memperhitungkan jika saja Los Blaugrana, sebutan lain Barca, bisa melenggang hingga ke San Siro (venue final). Jika saja mereka mampu lolos hingga partai puncak, maka akan ada total 11 laga yang diterima oleh Barca. Bandingkan dengan Atletico maupun Real yang masing-masing hanya memiliki tujuh pertandingan saja. Enrique pun benar-benar harus memperhitungkan setiap agenda dengan cermat. Itu jika dirinya tidak ingin menerima keraguan publik mengenai peluang timnya untuk mengulangi treble winner. Karena itu, dia harus fokus, terutama kepada enam laga tersisa La Liga. Melihat kualitas Barca saat ini, setidaknya mereka diprediksi tidak akan kesulitan dalam membungkam enam tim selanjutnya. Apalagi, mereka mampu melakukan revans ketika dikalahkan Celta Vigo 1-4 (23/9), dan Sevilla 1-2 (3/10) lalu. Mungkin, halangan yang bakal ditemui Barca adalah bertandang ke Benito Villamarin, markas Real Betis, 1 Mei mendatang. Sepanjang 2016 ini, Betis hanya dua kali menuai kekalahan di kandangnya. Yaitu kalah 0-4 dari Eibar (3/1), dan 0-1 atas Malaga (19/3). Selepas itu, Betis membukukan tiga kemenangan dan tiga kali seri. Termasuk menahan imbang Real 1-1 (24/1). Karena itu, satu angka menjadi prediksi yang bakal dibawa Barcelona. Dengan demikian, total tim Catalan tersebut bakal mengantongi 92 angka. Dengan prediksi sama terhadap Atletico maupun Real, seharusnya jarak empat poin itu bakal tetap terjadi setidaknya hingga akhir musim, sekaligus membuat Barcelona mampu mempertahankan gelar. ”Kami bermain dengan sangat buruk pada babak pertama,” keluh Enrique selepas laga sebagaimana dilansir Football Espana. ”Karena itu, mereka mampu mencetak gol hanya dari peluang pertama. Memastikan kekalahan back to back kami dan membuat Real serta Atletico menempel ketat,” paparnya. Pada laga kemarin, Barcelona tak menurunkan Luis Suarez yang terkena skorsing, serta Iniesta dan Ivan Rakitic yang sengaja istirahat sejak menit pertama demi kondisi lebih segar saat leg kedua nanti. Gantinya, Munir El Haddadi dipasang sebagai penyerang tengah bersama Lionel Messi dan Neymar. Adapun di lini tengah, Enrique menurunkan Rafinha dan Arda Turan. Strategi ini memang tidak memengaruhi dominasi Barca, di mana mereka melakukan 71,4 persen penguasaan bola. Namun, tanpa Suarez sebagai goal getter, ditambah dengan absennya Iniesta sebagai kreator serangan, membuat Lionel Messi harus bekerja keras memimpin serangan tim. Kapten Timnas Argentina harus melakukan tujuh kali tembakan dari 13 peluang yang mereka dapatkan. Sedangkan Neymar dan El Haddadi masing-masing menorehkan dua serta satu tendangan. ”Tidak boleh ada ruang bagi kesalahan. Apalagi di momen krusial seperti ini,” tutur Enrique. ”Kami tidak berada di level kami beberapa pekan ini. Kami harus segera bangkit demi Liga Champions dan kontra Valencia di Camp Nou,” jelas eks allenatore AS Roma tersebut. Terpisah, dari Atletico, entrenador Diego Simeone begitu puas dengan modal penting yang mereka dapatkan sebelum menjamu Barcelona pekan depan. Tiga gol Los Rojiblancos, sebutan Atletico, dicetak oleh Fernando Torres (35\'), Antoine Griezmann (58\'), dan Koke semenit sebelum injury time. ”Di babak kedua, serangan kami lebih meningkat dan terorganisasi,” kata Simeone sebagaimana dilansir Football Espana. ”Inilah yang penting bagi kami. Untuk menumbuhkan antusiasme sebelum kami menghadapi Liga Champions,” urainya. Sementara itu, arsitek Real, Zinedina Zidane, memilih untuk menunda kegembiraan kemenangan empat gol timnya. Sebab, masih ada leg kedua di Santiago Bernabeu kontra Wolfsburg Rabu (13/4). ”Kami sudah tahu apa yang akan menunggu kami. Karena itu, kami harus bersiap dengan baik,” tutur Zidane sebagaimana dilansir AFP. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: